Banjarnegara dan Dawet Ayu

- 2 November 2023, 13:54 WIB
Alun-alun Banjarnegara
Alun-alun Banjarnegara /Brave

BANJARNEGARAKU.COM - Banjarnegara dan minuman Dawet Ayu sepertinya menjadi dua hal yang saling mendukung. Nama Banjarnegara menjadi lebih dikenal karena Dawet Ayu yang tersebar hampir di seluruh pelosok Nusantara. Gabungan dua ikon unik bukan branding yang disengaja namun terbentuk secara alami dan dalam waktu yang lama. 

Menyebutkan nama Banjarnegara, terkadang membuat orang masih bertanya-tanya. Ada yang menyangka itu di Jawa Barat, Jawa Timur, atau bahkan di Kalimantan. Nama Banjarnegara pun tidak sering disebut dalam pemberitaan di media seperti Semarang, Solo apalagi Jakarta. Namun apabila menemukan penjual dawet di sebuah kota, salah satu atau dua pasti akan menuliskan "Dawet Ayu Asli Banjarnegara". 

Baca Juga: Meskipun Punya Balita, Ini Ada 7 Cara 'Me Time' yang Baik untuk Ibu Rumah Tangga, Salah Satunya Manjain Diri..

Branding sebagai kota asal Dawet Ayu ini semakin menguat saat Patung Dawet Ayu dipasang di alun-alun Banjarnegara pada tahun 2014. Lalu minuman Dawet Ayu mendapatkan dua penghargaan pada ajang Anugerah Pesona Indonesia 2020.

  • Juara 1 Minuman Tradisional Terpopuler
  • Juara 1 Minuman Terfavorit pilihan masyarakat Indonesia

Piala penghargaan ini diterima Bupati Budhi Sarwono pada 21 Mei 2021. 

Menurut sejarah, Dawet Ayu awal dibuat oleh H Munarjo dari Rejasa, Banjarnegara sekitar 1930an. Dinamai 'Ayu' diambil dari istri Munarjo yang konon berparas cantik. Lalu bertambah populer setelah grup Peang Penjol dari Banyumas menyanyikan lagu yang ada frasa "Dawet Ayu dawete Banjarnegara" Pada 1980an. 

Penjualan Dawet Ayu menyebar ke seluruh nusantara dengan meniru model tempat berjualan yang ada di Banjarnegara. Baik guci, keranjangnya, lambang Semar Gareng dan pastinya resep Dawetnya. Bahkan para penjual dawet di luar kota sengaja membawa perangkat penjualan yang dibuat di Banjarnegara. 

Baca Juga: Purbalingga Dukung Gerakan Ketahanan Pangan Nasional

Namun perlu diketahui, tidak semua penjual Dawet Ayu yang tersebar di berbagai kota di Indonesia berasal atau asli orang Banjarnegara. Seperti penjual Dawet Ayu yang berada di Tarakan aslinya orang Purbalingga. Demikian pula ada yang berasal dari Brebes, Tegal, bahkan dari provinsi lain. 

Sementara di Banjarnegara pedagang Dawet Ayu keturunan asli Munarjo berjualan di sebuah kios sederhana di Jl. Pemuda. Penjual lain berjejer di dekat kantor Indonesia Power di daerah Mrican, Bawang. Deretan penjual Dawet Ayu lain juga ada di dekat tugu Gilar-gilar di daerah Semampir, Banjarnegara. Dawet Ayu juga masih ada yang menjajakan secara keliling dengan gerobak didorong dan sudah jarang yang menjual berkeliling dengan dipikul. 

Banjarnegara dan Dawet Ayu memiliki hubungan tidak terpisahkan. Namun Banjarnegara tidak hanya ada Dawet Ayu. Di alun-alun juga terpasang lampu dengan bentuk mirip buah Salak. Banjarnegara juga terkenal dengan Salak Pondoh jenis besar. 

Baca Juga: Begini Rumusnya Punya Hajat Besar Agar Terkabul, Tiada yang Mustahil bagi Allah! Ini Kata Ustadz Adi Hidayat..

Sementara untuk pariwisata, selain kebun binatang Serulingmas Zoo dan Suryayudha Waterpark, Banjarnegara juga terkenal dengan keindahan wisata alam. Menparekraf meningkatkan infrastruktur di Dieng untuk jadi daerah Wisata Prioritas di Indonesia. Ada beberapa air terjun juga bisa dikunjungi seperti Curug Pletuk di Pesangkalan dan Curug Sikopel di Pagentan. 

Mengunjungi Banjarnegara tidak boleh lupa minum Dawet Ayu yang rasanya gurih manis dan menyegarkan. Harganya pun tidak mahal, rata-rata penjual Rp 7.000 per gelas. Untuk yang dibawa pulang bisa meminta dengan harga berbeda dan tentu isi juga menyesuaikan. ***

 

 

 

Editor: Ali A

Sumber: Pemkab Banjarnegara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah