Salah satu berubah menjadi hewan kecil yang disebut Rispoh, dan yang satunya tumbuh menjadi pohon di bawahnya terdapat muara air atau Tuk. Muara atau Tuk ini dikenal dengan nama "Tuk Poh."
Air dari Tuk Poh mengalir ke lembah di bawah Bukit Sampir menjadi 7 bagian dan dikenal sebagai Tuk Pitu, berakhir di Sungai Raga Jaya. Inilah yang diucapkan sesepuh desa sebagai, "Semuruping banyu Ngepoh mlebu dadi Tuk 7 njuk ngrancah semurupo njembual notog kali Raga Jaya lan Ngepoh."
Dari peristiwa alam ini, terbentuklah dua dusun di Desa Sijenggung, yaitu Dusun Semurup dan Dusun Tempuran. Di lokasi pertemuan arus air ini, ditemukan sebuah batu besar yang oleh warga sekitar disebut batu Totogan.
Dengan berbagai kejadian alam dan kearifan lokal yang melekat, Desa Sijenggung terbentuk hingga saat ini.***