Beras Jenggawur Banjarnegara Sentuh Harga Rp 90 Ribu, Bumdes Tidak Setuju Harga Beras Diturunkan

- 28 Februari 2024, 13:13 WIB
Tanaman padi penghasil Beras Jenggawur di salah satu lahan sawah di kecamatan Banjarmangu
Tanaman padi penghasil Beras Jenggawur di salah satu lahan sawah di kecamatan Banjarmangu /Brave/Bumdes Bangunrejo / instagram

“Tidak setuju. Alasanya harga beras yang dari petani yang harganya tinggi hanya beberapa daerah saja mas. Coba njenengan survey selain Jenggawur, pasti harga per 1 kg beras  lebih murah,” Nuri memberi alasan Beras Jenggawur sentuh harga Rp 90.000.

Baca Juga: Program Bimbingan Perkawinan Lintas Agama, Harus Siapkan Desain Ini Kata Kemenag....

Dilansir dalam video unggahan instagram @duniapunyacerita, Mbah Nyoto seorang bapak petani memberikan pesan kepada presiden. 

"Di saat gaji PNS naik, kami petani tidak ribut, UMR naik tiap tahun, kami pun petani tidak ribut, giliran gabah harganya 9.000, beras 17.000, pada teriak-teriak pada presiden turunkan harga beras, turunkan harga beras, buat yang suka teriak-teriak harga 17.000 di makan satu keluarga, kenyang seharian,” ujar Mbah Nyoto. 

Kemudian Mbah Nyoto menyambung pernyataannya. 

Baca Juga: Harga BBM dan Listrik Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Penjelasan Airlangga Hartarto....

“Rokok harga 30.000 dimakan sendiri, anak istri tidak dikasih. Pak presiden kami juga para petani berteriak, jangan turunkan harga beras, jangan turunkan harga gabah, bagusnya harga dinaikan lagi, biar para petani sejahtera. Masalahnya harga pupuk mahal, harga obat pembasmi hama juga mahal, begitu pak presiden," pinta Mbah Nyoto.***



Disclaimer: Beberapa bagian dari artikel ini sudah diunggah di Galamefia dengan Sumber Artikel berjudul "Bapak Petani : Harga Beras Jangan Diturunkan, Karena Harga Pupuk yang Mahal ", selengkapnya dengan link: https://galamedia.pikiran-rakyat.com/news/pr-357770431/bapak-petani-harga-beras-jangan-diturunkan-karena-harga-pupuk-yang-mahal

 

Halaman:

Editor: Aris BRAVE

Sumber: Galamedia BUMDES


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah