Waspada! Ada Gangguan Atmosfer, Banjarnegara Berpotensi Cuaca Ekstrem Sampai 3 Hari

- 16 April 2024, 16:04 WIB
Ilustrasi prakiraan cuaca ekstrem di Banjarnegara 16-18 April 2024
Ilustrasi prakiraan cuaca ekstrem di Banjarnegara 16-18 April 2024 /Brave/BMKG / Instagram

BANJARNEGARAKU.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG) stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang memperingatkan supaya masyarakat Jawa Tengah termasuk Banjarnegara waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. 

Menurut BMKG pada 16 April 2024 terpantau gangguan dinamika atmosfer yang berpotensi pada timbulnya hujan dari sedang hingga lebat. Diperkirakan ini akan terjadi pada 16, 17 hingga 18 April 2024. 

Cuaca ekstrem ini bisa mengakibatkan efek lanjutan seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, angin kencang, bahkan sambaran petir. 

Baca Juga: Dampak Ekonomi Konflik Iran-Israel, Ancaman Inflasi di Depan Mata

Peringatan yang ditandatangani Yoga Sambodo disebarkan melalui grup khusus supaya masyarakat lebih waspada dan berhati-hati. 

Seperti yang diberitakan wartatidore.com, telah terjadi pergeseran tanah di dusun Jebug RT 2 RW 10, Desa Punggelan, Kecamatan Pungelan, kabupaten Banjarnegara. Kejadian ini berturut-turut pada tanggal 3 dan 10 April 2024. 

Akibat pergeseran tanah ini 2 rumah rusak, 14 keluarga dengan total 39 jiwa mengungsi terutama saat hujan lebat. Hal ini demi keselamatan jiwa karena rumah mereka terancam longsor susulan. 

Baca Juga: Waspada! Penyakit yang Mengintai Setelah Lebaran

Sementara jalan di Kaliireng antara Pertigaan Pagentan ke Ratamba jalan raya juga putus akibat pergeseran tanah. Penutupan ini sudah sejak Sabtu 13 April 2024. Jalan ini merupakan salah satu jalur ke arah wisata Dieng. 

Penyebab cuaca ekstrem menurut BMKG

Selanjutnya Yoga Sambodo, SPd menjelaskan berdasarkan analisis dinamika atmosfer tentang aktifnya beberapa parameter yang berpotensi mengakibatkan cuaca ekstrem. 

  1. Gelombang ekuatorial Kelvin
  2. Gangguan atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) 
  3. Pada belokan angin dan konvergensi terlihat dominan untuk Pulau Jawa termasuk Jawa Tengah
  4. Labilitas kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah

Baca Juga: Xabi Alonso Bawa Bayer Leverkusen Juara Bundesliga, The Spesial One Jose Mourinho Ikut Berkomentar....

Fenomena di atas menyebabkan penguapan yang menimbulkan munculnya awan cumulonimbus. Awan ini bisa menyebabkan hujan lebat disertai kilat dan petir disertai angin kencang di wilayah Jawa Tengah termasuk Banjarnegara. 

BMKG tidak bosan mengingatkan masyarakat supaya waspada. 

“Masyarakat yang beraktivitas di daerah rawan bencana diimbau untuk waspada dan siaga terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak yang bisa terjadi,” tulis Yoga dalam press release pada 16 April 2024. 

Lebih lanjut masyarakat tetap memperhatikan prakiraan cuaca yang terus diupdate oleh BMKG dan Banjarnegaraku. ***

Editor: Aris BRAVE

Sumber: BMKG Warta Tidore


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah