Waspada! Curah Hujan yang Tinggi di Purbalingga Rawan Bencana

7 Juni 2022, 17:42 WIB
Waspada! Curah Hujan yang Tinggi di Purbalingga Rawan Bencana /Dok BPBD Purbalingga

BANJARNEGARAKU - Curah hujan yang masih tinggi, dihimbau pada masyarakat di wilayah Kabupaten Purbalingga untuk selalu waspada bencana.

Curah hujan yang sering terjadi akhir-akhir ini menjadi perhatian bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga.

Kewaspadaan ini utamanya di daerah rawan bencana, seperti wilayah atas Purbalingga adanya tanah longsor, sedangkan diwilayah bawah adanya angin kencang dibarengi dengan hujan lebat, serta banjir bisa terjadi sewaktu-waktu.

Baca Juga: Produk UMKM Banjarnegara Siap Tembus Amerika Serikat, Berikut Selengkapnya

Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga Drs. M Umar Fauzi, M.Kes saat dihubungi via WhatsApp mengatakan, pengambilan keputusan untuk mengurangi risiko bencana atau mitigasi dan sosialisasi merupakan investasi.

"Akhir-akhir ini menunjukan peningkatan kejadian tanah longsor yang signifikan.

Bekal dari kejadian ini maka perlu dilakukan pengurangan kesiapsiagaan risiko bencana beserta praktik implementasinya melalui Gladi Kesiapsiagaan Bencana kepada masyarakat yang berada di rawan bencana," kata Umar Fauzi.

Baca Juga: Satu Bulan Jelang Idul Adha, Harga Sapi di Banjarnegara Masih Tinggi

Saat ini BPBD Kabupaten Purbalingga memberi Gladi Kesiapsiagaan Bencana kepada warga Desa Karangbawang, Kecamatan Rembang.

Kegiatan ini dilaksanakan mengingat Desa Karangbawang masuk dalam peta rawan tanah longsor.

Hal ini dilakukan karena wilayah Desa Karangbawang termasuk dalam indeks risiko bencana landslide atau tanah longsor yang tinggi.

Baca Juga: Sambut Hari Bhayangkara ke 76 Polres Banjarnegara Gelar Donor Darah Sukarela, Berikut Selengkapnya

Pihaknya mencatat curah hujan yang tinggi di Purbalingga menyebabkan berbagai bencana.

Diantaranya tahun 2021 telah terjadi 19 kali tanah longsor dan banjir 7 kali.

Sementara tahun 2022 baru sampai di bulan Mei ini, bencana tanah longsor sudah terjadi 17 kali dan banjir 3 kali.

Dijelaskan Umar, Gladi ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan kapasitas masyarakat melalui pelatihan gladi dan simulasi serta kesiapsiagaan.

Baca Juga: PGRI Jogja: Sosok Dr.Sulistiyo Menginspirasi Dunia Pendidikan di Indonesia, Berikut Selengkapnya

Hal ini untuk mengantisipasi bencana melalui langkah yang terorganisir, tepat guna dan berdaya guna.

"Diiharapkan setelah ini diharapkan menjadi desa yang tangguh bencana yang nantinya bisa meminimalkan efek bencana serta bisa melakukan evakuasi mandiri sebelum datangnya pertolongan dari pihak luar," katanya.

Baca Juga: Link Twibbon Hari Lahir Bung Karno, Sang Bapak Proklamator Indonesia, Lengkap dengan Cara Memasangnya

Peserta Gladi Kesiapsiagaan bencana ini sebanyak 160 orang terdiri dari Kepala Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, PKK, bidan desa, penyandang disabilitas dan warga sekitar yang dekat dengan potensi bencana.

Berlangsung dua hari 6-7 Juni 2022, dan output dari kegiatan ini menjadi desa tangguh bencana. Kegiatan ini berupa pelatihan mitigasi bencana, kesiapsiagaan bencana dan simulasi bencana.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Bpbd Purbalingga

Tags

Terkini

Terpopuler