Kelompok Tani Muda Desa Kalimanah Wetan Olah Pupuk Organik, Manfaatkan Limbah Pertanian dan Limbah Ternak

20 September 2022, 09:44 WIB
Kelompok Tani Muda Desa Kalimanah Wetan Olah Pupuk Organik, Manfaatkan Limbah Pertanian dan Limbah Ternak /Dinkominfo Purbalingga

BANJARNEGARAKU.COM - Kelompok Tani Muda Desa Kalimanah Wetan olah limbah pertanian dan limbah ternak untuk dijadikan pupuk organik sebagai usaha utamanya.

Kegiatan usaha yang dilakukan tersebut guna berpartisipasi mensukseskan program pemerintah, yakni UPPO (Unit Pengolah Pupuk Organik)  dan kelompok tani muda ini juga kembangkan ternak breeding (pembiakan) domba dan sapi.

Hal tersebut disampaikan Sidik Saefudin, ketua kelompok tani muda saat ditemui di lokasi rumah kompos pada Minggu siang 18 September 2022.

Baca Juga: Rekrutmen Panwascam untuk Pemilu 2024 telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

Berawal ia menekuni dunia perpupukan bersama kelompok tani muda yakni sejak tahun 2019 dan dilakukan secara mandiri.

Selanjutnya di tahun 2021 terdapat usaha yang sejenis di desanya, maka oleh pihak pemerintah desa dipanggil untuk berkolaborasi mengolah pupuk organik milik pemdes setempat dan diberi SK  oleh pihak pemdes, sekaligus ditunjuk untuk menjadi ketua kelompok tani muda  yang bertitel  "Serbumas"  (Seruan budi daya mandiri sejahtera)

Sidik menambahkan, kelompok tani muda "Serbumas" selain di support dari pemdes setempat juga dibantu oleh BPP ( Balai Penyuluh Pertanian ) desa kalimanah wetan. Kemudian "Serbumas" juga mendapat pendampingan dari dinas pertanian kabupaten purbalingga melalui program-programnya.

Baca Juga: Ratusan Masyarakat Kebumen Larut Dalam Lantunan Doa Bertajuk PMI Bersholawat

Dengan menempati bangunan rumah kompos kas desa, sidik bersama 4 orang pemuda setempat sebagai pekerjanya mulai rutin memproduksi pupuk dengan cara difermentasi.

"Sekali buat 1 ton,dan setiap minggu buat, ada 4 kotak penampungan pupuk,dengan komposisi beberapa unsur limbah.

Diantaranya, dedak afkir yang sudah dicampur kapur pertanian, eceng gondok, kotoran sapi dan domba, sekam bakar dan obat-obatan non sintetis untuk mempercepat proses fermentasi," urai sidik

Sampai saat ini usaha yang dikembangkan sidik bersama kelompoknya sudah mulai menampakan hasilnya, dibuktikan dengan adanya konsumen yang memesan pupuk hasil olahannya.

"Alhamdulillah untuk semua tanaman itu cocok kemarin kita baru saja kirim untuk tanam padi di Kutasari, itu 7 Ton dan untuk bunga/tanaman hias juga cocok, kita juga sudah bekerja sama dengan beberapa florist yang menggunakan pupuk kami dan untuk ikut memasarkannya,"ungkap sidik

Baca Juga: Lulus Uji Kecakapan, MTs Cokroaminoto Tanjungtirta Banjarnegara Lahirkan 20 Pramuka Garuda

Menurut Sidik, olahan pupuk organik yang diberi merk dagang "Green Pattern" ini juga cocok untuk digunakan sebagai media tanam sayur, kentang ,strawbery,cabe dan tanaman lainnya.

"Pernah dapat order sampai 90 ton, kami belum mampu menyuplai karena pupuk yang diproduksinya masih terbatas dan  paling banyak 12 ton," terangnya.

Saat ini pasar pupuk organik ini masih sangat luas.

Produk pupuk yang selama ini diproduksi dijual ke konsumen dengan harga eceran per kilo nya dibandrol 750 rupiah, ada juga kemasan 20 kilo dihargai 15 ribu

Lebih lanjut, Sidik, pernah ada pemesanan paling jauh dari  luar kota purbalingga yakni Adipala Cilacap dan Tegal juga pernah memesan pupuk, di sana dipakai untuk tanaman sayur, cabe dan strawberry.

Baca Juga: Naas! Sedang Dikendarai, Mobil Minibus di Banjarnegara Nyaris Ludes Terbakar

"Pemasaran yang selama ini dilakukan lebih banyak melayani luar desa kalimanah wetan, antara lain Kutasari,Bojongsari,Serang pratin dan juga perorangan dilayani secara COD,"katanya

Ongkos produksi yang  dikeluarkan, terang sidik paling hanya untuk upah  karyawan dengan cara bagi hasil dan pembelian obat-obatan non sintetis.

Karena ini mengolah limbah, bila bahan baku kurang mencukupi ambil dari desa lain, bila diambil sendiri diberi secara cuma-cuma.

Sidik berharap kedepannya untuk mewujudkan  pertanian regeneratif dan pupuk organik hasil produksinya bisa digunakan secara menyeluruh khususnya di desa kalimanah wetan dan secara umum di wilayah purbalingga dan sekitarnya.***

 

Editor: Dimas D. Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler