Pemprov Sulawesi Barat Belajar Pengelolaan Sampah di Banyumas, Ini Kata Bupati Achmad Husein Selengkapnya

- 24 Juni 2022, 17:20 WIB
Pemprov Sulawesi Barat Belajar Pengelolaan Sampah di Banyumas, Ini Kata Bupati Achmad Husein Selengkapnya
Pemprov Sulawesi Barat Belajar Pengelolaan Sampah di Banyumas, Ini Kata Bupati Achmad Husein Selengkapnya /Dok Prokopim Banyumas

BANJARNEGARAKU – Jauh-jauh belajar pengelolaan sampah di Banyumas, pada artikel ini akan mengulas bagaimana Pemrov Sulawesi Barat saat berada di Banyumas selengkapnya.

Bupati Banyumas Ir Achmad Husein menerima kunjungan Studi Strategis Penanganan Persampahan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat pada Kamis 23 Juni 2022.

Rombongan Pemprov Sulawesi Barat tersebut dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Drs H Khaerudin Anas MSi.

Baca Juga: Subhanallah! Amalan Jariyah Seorang Istri, Kaum Hawa Wajib Tahu Pahalanya Tidak Terputus

Keseriusan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam penanganan sampah begitu terlihat, dengan ikut sertanya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulbar, Asisten dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dilingkungan Pemkab di jajaran Pemprov Sulawesi Barat.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Drs H Khaerudin Anas MSi menyampaikan, maksud dan tujuan kunjungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam rangka melakukan studi strategis penanganan persampahan di Kabupaten Banyumas.

Menurutnya pihaknya melihat dari berbagai media tentang keberhasilan pengelolaan sampah serta inovasi tentang pengelolaan sampah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyumas.

Baca Juga: KUNCI JAWABAN Tantangan Harian Shopee Tebak Kata dengan Huruf Dasar KONSTAN, Salah Satunya KONTAN

Bupati Banyumas Ir Achmad Husein mengatakan, dirinya sudah mengalami berbagai masalah dalam penanganan sampah. Bahkan dirinya mengaku sempat berdarah-darah dalam mencari solusi penanganan sampah.

“Bahkan Kabupaten Banyumas pernah 'Darurat Sampah' dengan ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah oleh masyarakat. Bahkan Alun-alun pernah dijadikan tempat membuang sampah oleh masyarakat,” kata Husein dalam paparanya.

Protes dari masyarakat Banyumas yang membuat Kabupaten Banyumas berhasil membangun kota tanpa TPA.

Baca Juga: KUNCI JAWABAN Tantangan Harian Shopee Tebak Kata dengan Huruf Dasar TANGGUH, Salah Satunya TUHAN

Pada awalnya pemerintah Kabupaten Banyumas membangun pusat daur uang sampah, namun hasilnya kurang maksimal, kemudian membangun tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST).

Kemudian diadakan mesin pemilah sampah yang bisa memisahkan antara sampah organik dengan sampah plastik.

“Dari pembangunan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST), kemudian pembelian mesin pirolisis pemusnah sampah, kerja sama dengan pengelola refuse derived-fuel (RDF) hingga tempat pembuangan akhir berbasis lingkungan dan edukasi (TPA BLE) yang ada di Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor,” tambah Bupati.

Baca Juga: Babak Baru Konflik Cak Imin dan Yenny Wahid Ramai di Media Sosial, Begini Selengkapnya

Bupati Achmad Husein juga mengajak tamunya menuju salah satu TPST yaitu TPST Kedungrandu yang dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Randu Makmur kemudian TPST Sokaraja yang dikelola oleh BUMDes kemudian ke Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE) di Walhar Wetan Kecamatan Kaibagor.

Di beberapa lokasi tersebut mereka melihat lansgung sejumlah aktivitas. Di antaranya pemilahan sampah yang dilakukan para pekerja.

Disini juga ada budidaya magot dengan pakan sampah organik yang masuk ke TPST setempat. Mereka juga melihat cara kerja mesin pirolisis sebagai mesin pemusnah sampah.

Baca Juga: 12 Ormas di Banjarnegara Terima Bantuan Hibah, Total Sebesar 14 Miliar Rupiah, Berikut Selengkapnya

Mesin tersebut sudah memenuhi standar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) karena pembakaran dengan suhu di atas 800 derajat Celcius.

Bupati Husein menjelaskan pembelian mesin pirolisis tersebut merupakan bagian dari komitmen Pemkab Banyumas dalam mengelola sampah.

Disela peninjauan Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Drs H Khaerudin Anas MSi mengatakan, tujuanya datang ke Banyumas untuk belajar dan melihat cara-cara mengeksekusi permasalahan.

Baca Juga: Sekda Indarto Lepas 261 Jamaah Calon Haji Asal Banjarnegara, Begini Pesannya

Pihaknya mengaku tertarik dengan cara Bupati Banyumas karena Banyumas pernah mengalami permasalahan kemudian muncul inovasi.

Pihaknya juga sudah melihat dua hal yang penting yaitu Conveyor Pemilah Sampah dan hybrid.

“Kami ada dana untuk desa dan kelurahan masing masing Rp200 juta, nantinya dana tersebut akan kami gunakan membuat semacam ini satu kecamatan,” katanya

Khaerudin mengaku penjelasan langsung Bupati Banyumas dan ditunjukan langsung ke lokasi TPST menjadi hal yang sangat berharga.

Baca Juga: Fantastis! Diklat Merden Banjarnegara Juara Yakoma Cup Vietnam U 13

“Kesanya sangat luar biasa meski terlihat sederhana hasilnya luar biasa setelah akan diaplikasikan di Provinsi Sulawesi Barat,” katanya

Senada disampaikan oleh Kepala Dinas Provinsi Sulawesi Barat A Aco Takdir SSos MPd yang mengatakan setelah peninjauan adanya pemilahan dan pengolahan sampah di Banyumas mengaku sangat terkesan sangat terkejut.

Karena Sulawesi Barat dari 6 Kabupaten belum ada pengolahan semacam ini.

Baca Juga: FK Metra Purbalingga Ikuti Festival Pertunra 2022 Tingkat Jawa Tengah, Simak Berikut Ini

Ia mengapresiasi kerena Bupati Banyumas peduli masyarakat karena sampah berdampak pada pendapatan masyarakat.

“Kami ingin belajar tekait pengolahan di Kabupaten Banyumas tentang pengolahan sampah, bahkan memperlihatkan langsung cara pengolahan sampah,” katanya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup ini mengaku akan mengaplikasikan inovasi tersebut pada Pemerintah Provisi Sulawesi Barat.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Prokopim Banyumas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x