"Selain itu juga untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia," imbuh Ratam saat momentum Panen Perdana Buah Melon, Selasa, 9 Agustus 2022 di kawasan Artansi.
Sebagai informasi, Artansi yang dinamai dengan 'Candra Kahuripan' ini terdiri dari area perikanan, Greenhouse (Melon), demplot pertanian (jagung), tanaman pakan ternak, tanaman sistem irigasi tetes (tomat).
Baca Juga: TERBARU! Tayang di Bioskop Surya Yudha Cinema Banjarnegara, Film Bullet Train, Rabu 10 Agustus 2022
Didalamnya juga terdapat Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) meliputi kandang sapi, gudang pembuatan pakan konsentrat dan pengolahan pupuk organik.
Pada kesempatan ini, Bupati Purbalingga, anggota DPRD dan jajaran Kepala OPD diajak untuk menanam bibit melon, panen perdana melon dari sistem hidroponik, sekaligus mencicipi.
Ada 3 jenis melon yang ditanam, diantaranya Inthanon, Golden Aroma dan Golden Alisha. Melon-melon ini memiliki tingkat kemanisan tinggi yakni rata-rata 15 brix dan hanya dijual Rp 35.000 per kilogramnya.
"Untuk mengembangkan melon ini awalnya kami tidak berani menggunakan dana desa. Anak saya belajar secara otodidak, istilahnya berani bakar uang dulu, dengan trial and error, salah, salah dan akhirnya menemukan racikan (pupuk) yang bagus alhamdulillah hasilnya ini cukup maksimal," katanya.
Artansi ini rencananya akan dijadikan wisata edukasi, sekaligus agro wisata petik buah. Untuk menjaga kesinambungan petik buah menurutnya dibutuhkan 5 Greenhouse dan saat ini baru terbangun 2 unit.