Semangat Kemerdekaan Menuju Indonesia Maju

- 17 Agustus 2023, 10:35 WIB
Semangat Kemerdekaan Menuju Indonesia Maju
Semangat Kemerdekaan Menuju Indonesia Maju /Dian Sulistiono/

"Bahwa Indonesia saat ini punya peluang besar untuk meraih Indonesia Emas 2045, meraih posisi jadi 5 besar kekuatan ekonomi dunia. 68% adalah penduduk usia produktif disinilah kunci peningkatan produktivitas. Dan tidak hanya peluangnya saja, tetapi strategi untuk meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan. Tinggal apakah kita mau memfokuskan energi kita untuk bergerak maju atau justru membuang energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif, yang memecah belah, bahkan yang membuat kita melangkah mundur," katanya.

Baca Juga: Paskibra Kecamatan Purwareja Klampok Sukses Kibarkan Sang Merah Putih pada Upacara HUT ke-78 RI

Selanjutnya, peluang besar yg kedua adalah internasional trust yang dimiliki Indonesia saat ini.

"Yang dibangun bukan sekedar melalui gimik dan retorika semata, melainkan melalui sebuah peran dan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap. Peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan. Rugi besar kita jika melewatkan kesempatan ini, karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu akan kembali memilikinya," lanjutnya.

Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia telah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6% di 2022, menaikkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 72,9 di 2022, serta menaikkan Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5 di 2022.

Pertumbuhan ekonomi selama tujuh kuartal terakhir, sejak akhir 2021, secara konsisten berada di atas 5,0%. Tingkat pengangguran berhasil diturunkan dari 6,26% pada Februari 2021 menjadi 5,45% pada Februari 2023. Sementara tingkat kemiskinan juga terus menurun menjadi 9,36% pada Maret 2023. Begitu juga dengan kemiskinan ekstrem yang turun dari 2,04% pada Maret 2022 menjadi 1,12% pada Maret 2023.

Baca Juga: Ini Kunci Jawaban IPAS Kurikulum Merdeka Kelas 5 Halaman 68: Peningkatan Populasi Tikus dan Serangga

Sedangkan postur RAPBN 2024 sebagai berikut, pendapatan negara direncanakan sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari Penerimaan Perpajakan Rp2.307,9 triliun dan PNBP sebesar Rp473,0 triliun serta Hibah sebesar Rp0,4 triliun. Belanja negara dialokasikan sebesar Rp3.304,1 triliun yang terdiri dari Belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.446,5 triliun dan Transfer ke daerah sebesar Rp857,6 triliun. Keseimbangan primer negatif Rp25,5 triliun didorong bergerak menuju positif, Defisit anggaran sebesar 2,29 persen PDB atau sebesar Rp522,8 triliun.***

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Dinkominfo Purbalingga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah