BANJARNEGARAKU.COM - Rasa cemas melanda, gelisah, dan kekhawatiran yang berlebihan bisa datang dan menghampiri kita karena satu dan lain hal.
Kita wajib paham dan memperhatikan adanya tanda-tanda stres dan cara yang patut menghindari masalah kesehatan mental berdasarkan tips dari ahlinya.
Pamahami bahwa stres merupakan kata yang diciptakan oleh Dr Hans Selye, seorang dokter asal kanada yang dinominasikan Hadiah Nobel.
Baca Juga: Cara Mudah Atasi Kondisi Stres Karena Kerja Berat, Selain Ambil Cuti, Simak Tips Berikut Ini
Reaksi Stres atau respons Fight or Flight dirancang oleh alam untuk melindungi diri dari pemangsa ketika umat manusia pertama kali berjalan di muka bumi.
Dilansir Banjarnegaraku.com dari Pikiran-Rakyat.com yang tayang 26 November 2022, Simak Gejala dan Tanda dari Stres Menurut Ahli.
Namun seiring waktu, tubuh seakan kehilangan kendali atas sistem ini, yang mengarah ke keadaan stres kronis, tanpa alasan.
Baca Juga: Cara Atasi Stres Akibat Kesibukan dan Pekerjaan Harian Menurut Ahli Medis
Hal ini memberikan efek merusak dalam tubuh, sebagai akibat dari terkuncinya hormon stres, epinefrin dan kortisol.
Gejala stres dan tandanya:
Dalam sebuah wawancara dengan HT Lifestyle, Dr Samir Dwivedi, Direktur Medis di India International SOS, berbagi bahwa reaksi stres telah terlibat dalam banyak patologi, mulai dari:
- sakit punggung,
Baca Juga: PMI Klaten Distribusikan Bantuan Peduli Korban Gempa Cianjur
- kehilangan ingatan,
- serangan jantung,
- tukak lambung,
- serangan panik dan masalah reproduksi.
Stres mempengaruhi hampir setiap bagian tubuh. Oleh karena itu, pentingnya menyempatkan diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Banjarnegara Juara Umum Jambore Pemuda Tingkat Jawa Tengah Tahun 2022
Bukan stresornya (pengalaman atau situasi yang penuh dengan tekanan), tetapi bagaimana cara seseorang bereaksi terhadap stres, itulah masalahnya.
Dr Vasant Mundra, Konsultan Psikiater di Rumah Sakit PD Hinduja dan MRC di Mumbai, menyoroti bahwa Stres adalah kata teknis untuk dokter.
"Kami tidak menyebut ujian sebagai stres. Secara teknis, stres adalah respons tubuh terhadap stimulus berbahaya," ucapnya.
Baca Juga: Bincang Budaya, JSIT Jawa Tengah Hadirkan Dua Figur Guru dan Budayawan 'Napak Tilas Walisongo'
Artinya respons fisiologis dan psikologis yang dihasilkan terhadap suatu peristiwa akan diberi label sebagai stres tergantung pada apakah manusia melihat peristiwa tersebut sebagai ancaman, atau tidak.
"Jadi, sebenarnya, bukan peristiwa tetapi persepsi orang itu yang menentukan apakah itu stres atau tidak," ujar Dr Vasant Mundra.
Itulah dia tanda-tanda dan gejala dari stres, semoga kita dapat terhindar dari stres dan semoga informasinya dapat bermanfaaat.***