Konsistensi 18 Tahun Pengabdian, Mimpi Tompel Jadi ASN Terwujud

- 20 Mei 2022, 14:35 WIB
Tri Setiadi (39 tahun) sesaat setelah penerimaan SK Pengangkatan dan Pengucapan Sumpah Janji sebagai PPPK Kabupaten Banjarnegara di alun-alun kota Banjarnegara pada Kamis 18 Mei 2022
Tri Setiadi (39 tahun) sesaat setelah penerimaan SK Pengangkatan dan Pengucapan Sumpah Janji sebagai PPPK Kabupaten Banjarnegara di alun-alun kota Banjarnegara pada Kamis 18 Mei 2022 /doc. Pribadi Tri Setiadi

BANJARNEGARAKU – Rona wajah yang sumringah bercampur dengan mata yang berkaca-kaca nampak terlihat dari sosok Tri Setiadi (39 tahun) atau akrab disapa Tompel satu dari 901 pegawai PPPK yang pada Kamis 19 Mei 2022 kemarin mendapatkan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan dan diambil sumpahnya.

Seperti diketahui, sebanyak 901 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menerima Surat Keputusan Pengangkatan sekaligus diambil sumpahnya oleh Plh Bupati Banjarnegara Syamsudin bertempat di alun-alun kota.

Dalam kesempatan tersebut Plh Bupati Banjarnegara Syamsudin, mengucapkan selamat kepada para PPPK yang telah menerima SK dan berharap menjadi PPPK merupakan tonggak awal memasuki dunia dan tanggung jawab baru sebagai abdi masyarakat.

Baca Juga: Breaking News! Pohon Beringin Timur Alun-alun Banjarnegara Tumbang

Syamsudin juga berpesan agar PPPK bisa memahami tugas, serta tanggung jawabnya dengan baik, selalu bekerja dengan penuh dedikasi dan professional dalam rangka membantu masyarakat serta menjaga harkat dan martabat ASN.

Tri Setiadi sebagai satu dari 901 guru PPPK yang mendapat Surat Keputusan Pengangkatan tersebut seraya berucap syukur dan seakan sebagai jawaban setelah sekian lama pengabdianya tercurah dalam dunia pendidikan.

Ditemui oleh tim banjarnegaraku.com Tompel panggilan akrabnya, yang telah terjun dalam dunia pendidikan dan mengabdikan diri untuk mendidik penerus bangsa ini terhitung sejak 19 Juli 2004.

Baca Juga: 8 Gentong Tuak dan 4 Jerigen Bahan Baku, Diamankan Petugas saat Grebeg Rumah Produksi Tuak di Banjarnegara

“Kalau dihitung hingga saat ini kurang lebih sudah 18 tahun saya konsisten dan memberikan yang saya bisa dalam dunia pendidikan,” ungkapnya.

Pria yang bedomisili di desa Pucang RT 2 RW 2 Kecamatan Bawang ini mengaku terjun dalam dunia pendidikan merupakan sebuah pilihan dan jalan hidup yang tidak dapat ditolak.

Dalam dirinya bergelora dan berkecamuk rasa ingin memberikan sebisa mungkin untuk generasi penerus bangsa ditengah segala keterbatasan.

Baca Juga: Longsor di Pandanarum Banjarnegara, 3 Korban Luka Ringan, Berikut Selengkapnya

“Pernah drop dan sedikit kendor dalam perjalanan ini, karena sempat juga ditawari bekerja menjadi karyawan di salah satu Bank Swasta Nasional di Ibu Kota,” lanjutnya.

Berbekal kemauan dan tekad membaja, ayah tiga anak ini terus mencoba menapaki jalan terjal sebagai tenaga honorer daerah Kabupaten Banjarnegara.

Dia juga menceritakan beberapa pengalaman serta memori yang tidak pernah hilang dalam hidupnya sebagai tenaga honorer dengan menggeluti serta tekun dalam berbagai organisasi.

Baca Juga: Tips Mengatur Pola Makan Paska Lebaran, Salah Satunya Hindari Junk Food

Tri Setiadi yang aktif dalam dunia kemanusiaan juga mencurahkan pemikiran serta karyanya sebagai relawan PMI Kabupaten Banjarnegara, dia juga aktif sebagai motor dan penggeak kegiatan kepramukaan di Kecamatan Bawang.

Sebutan Tompel menjadi tidak asing lagi dan kian lekat, manakala dia yang juga sempat ditugaskan dibeberpa lokasi bencana alam seperti Gempa Tsunami Aceh, Gempa Jogja, Erupsi Merapi dan berbagai kejadian lokal lainnya.

“Disitulah saya menemukan arti sebuah kehidupan, dimana kenikmatan hidup bisa kita rasakan dengan kebersamaan dan kesahajaan,” lanjutnya.

Baca Juga: Seekor Sapi Mengamuk, Damkar Banjarnegara Beraksi, Berikut Selengkapnya

Melalui semangat untuk selalu menimba ilmu, ketrampilan dan skill terus dia lakukan hingga mendapatkan sertifikat dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dengan spesifikasi sebagai Pelatih Pertolongan Pertama.

Dengan kemampuan tersebut, dia melanglang buana membagikan berbagai ilmu kepada generasi muda dalam wadah kemanusiaan sembari tidak melupakan tugas utamanya sebagai seorang pendidik.

“Sebagai guru kelas 5 di SDN Bonorong 2, saya selalu membagi waktu antara tugas utama dan kepentingan sosial agar tetap seiring sejalan serta terus memberikan manfaat,” paparnya.

Baca Juga: Mantab! Dieng Banjarnegara Berkembang Menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, Begini Selengkapnya

Perjalanan Tri Setiadi sebagai seorang tenaga pendidik dimulai pada tahun 2004 yang mengabdikan diri di SDN 3 Gemuruh, kemudian pada 2007 hingga sekarang dia didaulat menjadi guru kelas 5 di SDN 2 Binorong.

Tak hanya itu, demi menghemat pengeluaran dan terus memberikan tanggung jawab kepada keluarga, hingga saat ini dia tinggal dirumah dinas SDN 2 Binorong bersama anak istri tercinta.

“Sebagai tenaga honorer, saya harus memutar otak bagaimana mengolah ekonomi keluarga dengan baik, mengingat honor yang diberikan dalam waktu tiga bulan sekali,” ungkap Tri.

Baca Juga: CEK FAKTA! Video Viral, Terlihat Bayangan Ikan Raksasa, Ternyata Ada..

Demi menyambung hidup, dia bersama sang istri mengelola unit usaha Gallery property dan photografi serta kerajinan tangan yang hingga saat ini masih dilakukan bahkan merambah ke beberapa kota besar.

Ketika disinggung mengenai harapan kedepan, dia berharap akan lebih baik seiring diterimanya Surat Keputusan Pengangkatan dan akan terus memperjuangkan teman-teman yang hingga saat ini belum dapat diangkat.

“Saat ini tercatat masih ada 181 orang guru dalam kategori pasing grade dan 185 orang guru non pasing grade yang masih sama-sama berjuang untuk mendapatkan yang lebih baik,” tuturnya.

Baca Juga: Pekan Kewaspadaan Penyakit Menular, Salah Satunya Tuntasan Vaksinasi Covid-19, Berikut Selengkapnya

Dalam hitungan angka total dari mereka adalah 366 orang sesuai data yang ada, Tri Setiadi yang juga menjabat sebagai Humas Forum Guru Honorer Indonesia (FGHI) Kabupaten Banjarnegara terus mendampingi kawan-kawan agar seiring sejalan dalam nafas perjuangan.

Pihaknya berharap kepada Pemerintah untuk terus memperjuangkan tenaga pendidik tersebut ditengah masih kurang dan minimnya tenaga pendidik yang ada saat ini khususnya di Kabupaten Banjarnegara.***

Editor: Dimas D. Pradikta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah