Waspada! Pahami Jenis Kanker, Deteksi Sejak Dini, Begini Penjelasan dr Tegar Jati Kusuma

- 28 Mei 2022, 18:48 WIB
Ilustrasi kanker - Waspada! Pahami Jenis Kanker, Deteksi Sejak Dini, Begini Penjelasan dr Tegar Jati Kusuma
Ilustrasi kanker - Waspada! Pahami Jenis Kanker, Deteksi Sejak Dini, Begini Penjelasan dr Tegar Jati Kusuma /Pixabay / marijana1.

BANJARNEGARAKU - Waspada sedari dini, pahami jenis kanker serta deteksi sejak dini, agar kanker dapat diobati dengan sukses, selengkapnya dijelaskan dr Tegar Jati Kusuma.

Jutaan orang di dunia kehilangan nyawanya karena kanker setiap tahun. Namun, itu bukan penyakit yang tidak bisa diobati kata dr Tegar Jati Kusuma.

dr Tegar Jati Kusuma menjelaskan, kanker jika diketahui sejak dini, dapat diobati dengan sukses, dengan biaya yang lebih murah dari metode pengobatan agresif.

Baca Juga: Penderita Diabetes Wajib Tau! Ini Kata Praktisi Kesehatan, Konsumsi Asam Jawa Secara Rutin, Rasakan Manfaatnya

Dokter RSI Banjarnegara, dr Tegar Jati Kusuma mengatakan, salah satu cara untuk mendeteksi kanker sejak dini adalah memilih tes skrining rutin.

Sebagian besar bentuk skrining dapat menemukan kanker bahkan sebelum pasien menyadari gejalanya.

Baca Juga: Manisan Salak, Sederhana Namum Mengubah Daya Saing, Simak Cara Membuatnya

"Melakukan tes skrining secara teratur dapat membantu mendeteksi kanker payudara, usus besar, serviks, dan paru-paru. Orang yang berusia di atas 20 tahun harus melakukan pemeriksaan kesehatan berkala untuk kanker rongga mulut, kulit, tiroid, ovarium, dan kelenjar getah bening," katanya.

Baca Juga: Jer Basuki Mawa Bea! Fasilitasi Atlit dan Pelatih, Ini Target KONI Banjarnegara pada Porprov 2023

dr Tegar Jati Kusuma mencontohkan beberapa kasus kanker dan perawatannya,

Kanker payudara, biasanya menghadirkan gejala seperti benjolan di payudara, perubahan bentuk payudara, lesung pipit pada kulit, atau pembengkakan kelenjar getah bening.

Mammogram dapat mendeteksi benjolan payudara bahkan sebelum dirasakan. Selain itu, mammogram juga dapat melihat karsinoma duktal in situ (DCIS), yang dapat menjadi kanker invasif pada beberapa wanita.

Baca Juga: Lirik Lagu Cinta Subuh 'Ost Film Cinta Subuh' Syakir Daulay dan Adiba Khanza

Wanita di atas usia 40 tahun dianjurkan untuk melakukan mammogram setiap 1 atau 2 tahun. Bagi wanita di bawah usia 40 tahun yang memiliki faktor risiko kanker payudara sebaiknya berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan secara berkala.

Kanker serviks, terjadi ketika ada pertumbuhan sel yang tidak normal di leher rahim.

Penyebab paling umum dari kanker serviks adalah karena adanya virus HPV.

Baca Juga: Buya Syafii Tutup Usia, Presiden Jokowi Beri Penghormatan Terakhir 'Guru Bangsa yang Sederhana'

Memilih tes HPV yang sering dapat mendeteksi virus HPV sejak dini. Biasanya direkomendasikan untuk anak perempuan dan perempuan berusia 11-26 untuk divaksinasi untuk HPV.

Selain tes HPV, tes PVP juga dapat menemukan sel abnormal yang dapat berubah menjadi kanker.

Profesional perawatan kesehatan biasanya merekomendasikan wanita di atas usia 30 untuk menjalani tes HPV dan PVP setiap 3 tahun.

Baca Juga: Kasus Monkey Pox! Berikut Cara Cegah Penularan Cacar Monyet, Kata dr Masrurotut Daroen, Simak Selengkapnya

Kanker kolorektal, biasanya berkembang dari polip prakanker (pertumbuhan abnormal) di usus besar atau rektum.

Polip prakanker dapat dideteksi dengan tes skrining. Jika polip tersebut ditemukan maka dapat diangkat melalui pembedahan sebelum berubah menjadi kanker.

Dokter sering menyarankan untuk memulai skrining setelah seseorang berusia 50 tahun.

Baca Juga: Solusi Turunkan Kolesterol! Salah Satunya Kurangi Asupan Kafein, Ini Kata dr Tegar Jati Kusuma

Selain itu, tes FOBT, tes DNA tinja, sigmoidoskopi, kolonoskopi virtual, dan kolonoskopi standar adalah tes skrining lain yang diterima untuk kanker kolorektal.

Kanker paru-paru, orang yang merokok memiliki risiko terbesar terkena kanker paru-paru, meskipun bisa juga terjadi pada orang yang tidak pernah merokok.

Orang yang memiliki riwayat perokok berat (1 bungkus per hari), atau merokok sekarang, atau telah berhenti dalam 15 tahun terakhir memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru.

Baca Juga: Sedulur Papat Limo Pancer, Kakang Kawah Adi Ari-ari, Memahami Makna Asal Usul Manusia, Berikut Selengkapnya

"Saat ini, computed tomography (LDCT) dosis rendah adalah satu-satunya tes skrining yang direkomendasikan untuk kanker paru-paru. Dokter merekomendasikan orang-orang yang berisiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru dan berusia antara 55-80 tahun untuk melakukan skrining tahunan untuk kanker paru-paru," kata dr Tegar.

Demikian informasi tentng kanker dan deteksinya, mari sayangi tubuh dan melakukan deteksi dini agar senantiasa sehat.***

Editor: Dimas D. Pradikta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x