'Karomah' Syekh Maulana Syamsuddin, Kapal dari Pantai Widuri Pemalang ke Jakarta Hanya 1 Jam Perjalanan

- 19 Agustus 2023, 08:14 WIB
Prof Ahmad Rofiq dan KH Isdianto Isman ziarah atau mengunjungi makam seorang tokoh, pejuang, dan dikenal sebagai waliyulllah, shahibul karamah, Syeikh Maulana Syamsuddin, penjaga laut Pantai Widuri Kelurahan Sugihwaras Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Prof Ahmad Rofiq dan KH Isdianto Isman ziarah atau mengunjungi makam seorang tokoh, pejuang, dan dikenal sebagai waliyulllah, shahibul karamah, Syeikh Maulana Syamsuddin, penjaga laut Pantai Widuri Kelurahan Sugihwaras Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. /Ali A/

Perampok yang berjumlah lima orang membunuh Syekh Syamsuddin. Namun betapa mereka merasa kecewa karena tidak berhasil mendapatkan barang berharga apapun. Mayat Syekh Syamsuddin ditinggalkan begitu saja di tepi pantai.

Menurut penuturan beberapa laman yang mengulas tentang beliau, yang menarik tiga hari tiga malam setelah wafatnya Syekh Maulana Syamsuddin ini, terjadi keganjilan pada sebuah kapal dagang dari Madura yang tengah berlayar ke Batavia.

Baca Juga: Benarkah Sholat Qobliyah Subuh dapat Mengusir Susahnya Kehidupan? Begini Penjelasan Mbah Moen

Walaupun angin berhembus ke arah barat namun kapal justru bergerak ke selatan, mendekati bibir Pantai. Nakhoda kapal melihat sebuah cahaya terang memancar dari pantai. Oleh karenanya nakhoda memutuskan untuk berlabuh terlebih dahulu.

Nakhoda dan anak buahnya amat terkejut ketika mendapati bahwa sumber cahaya itu berasal dari seorang jenazah.

Setelah memakamkan jenazah Solechudin (Syamsuddin), kapal niaga tersebut melanjutkan perjalanan menuju ke Batavia.

Baca Juga: Selama KTT ASEAN di Jakarta, Pemerintah Berlakukan Sistem Kerja Hybrid bagi ASN, Begini Aturan WFO dan WFH

Dan anehnya mereka sampai Batavia hanya dalam waktu 1 jam. Keganjilan selanjutnya yakni hasil dagangan mereka mendapatkan keuntungan hingga 700 kali lipat.

Akhirnya, nakhoda dalam perenungan dan kesyukurannya, memutuskan untuk segera kembali ke Tanjungsari dengan membawa material bangunan. Hal itu dimaksudkan untuk memperbaiki makam agar tidak hilang.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah