Network
BANJARNEGARAKU.COM - Menikmati destinasi wisata alam di dataran tinggi Dieng penuh sensasi, karena kawasan ini merupakan kawasan dengan segudang keindahan, tak heran jika kawasan ini dikenal dengan sebutan negeri atas awan.
Karena Keindahan dan kenyamanannya, bahkan tak jarang juga yang menyebutkan dataran tinggi Dieng sebagai kawasan bersemayam para Dewa.
Baca Juga: Mahasiswa IPB Asal Banjarnegara Hilang di Pulau Sempu Saat SURILI 23
Dikutip banjarnegaraku.com dari Berbagai Sumber, jika dilihat dari sejarahnya banyak Pengaruh Masa Klasik (Hindu-Budha), sebaran tinggalan masa Klasik (Hindu-Budha) di Kabupaten Banjarnegara terpusat di Kecamatan Batur.
Sedangkan di Kecamatan Batur merupakan kecamatan yang terletak di dataran tinggi Dieng. Di wilayah ini terdapat beberapa komplek percandian yang berlatar belakang agama Hindu.
Bangunan Hindu Tertua adalah Percandian Dieng
Bila diperhatikan secara seksama berdasarkan langgam bangunannya, candi yang dipandang sebagai bangunan Hindu tertua adalah Percandian Dieng. Pendapat ini berdasarkan pada bentuk bangunan Candi Arjuna yang menunjukkan seni bangunan peralihan dari konstruksi bangunan kayu ke bangunan batu.
Baca Juga: Genjot Penjualan Produk UMKM Lokal Banjarnegara, Tri Harso Launching ‘Apik Bos’
Selanjutnya ada sebuah prasasti yang ditemukan di belakang Candi Arjuna berangka tahun 724 Ҫ atau 802 M. Di kawasan Candi Dieng juga ditemukan prasasti berangka tahun 809 M, yaitu prasasti Kuti yang ditemukan di dekat Candi Arjuna.
Prasasti ini menyebutkan tentang Gunung Dihyang (Gunung Dieng) sebagai pusat kegiatan religius, memiliki candi dan didukung oleh komunitas yang tinggal di desa perdikan.
