Waroeng DiSit, Berawal dari Usaha Coba-coba menjadi Makin Menggoda

- 9 Februari 2024, 22:08 WIB
Sajian ayam geprek Waroeng DiSit
Sajian ayam geprek Waroeng DiSit /Dwi Widiyastuti/

"Awal buka karena istri sakit asam lambung GERD, jadi terpaksa harus meninggalkan jualan online shop di Jakarta," ungkap Edi, Kamis, 8 Februari 2024.

Bermula dari dapur rumah, Edi memberanikan diri menyajikan hidangan ayam goreng tepung dan ayam geprek. Awalnya, ia hanya berani membuat sedikit porsi karena masih ragu dengan kemampuannya.

"Skill memasak saya masih jauh dari sempurna," kata Edi sambil tersenyum.

"Awal-awal juga banyak yang gagal, ada yang keras, gosong, kurang krispi, dan rasa yang masih perlu penyesuaian." kata Dia.

Namun, Edi tak patah semangat. Ia terus belajar dan berinovasi, hingga akhirnya menemukan resep andalannya yang disukai banyak orang.

"Alhamdulillah, mulai banyak yang suka. Saya mulai berani open delivery dan promo di WA dan sosmed. Kemajuannya sangat positif, banyak yang tahu dan banyak yang suka," paparnya.

Bukan Sekedar Usaha Kuliner di Banjarnegara Asal-Asalan

Bagi Edi, Waroeng DiSit bukan sekadar usaha asal-asalan. Dia serius menekuni usaha kuliner di Banjarnegara meskipun di awal banyak tantangan.

Banyak yang bilang di awal awal buka. Halah paling cuma satu dua tiga Hari tutup, semua itu saya jadikan motivasi buat diri sendiri dan tidak terasa udah satu tahun lebih dengan penikmat Fried Chicken dan ayam geprek DiSit yang terus bertambah.

“Saya meyakinkan diri sendiri Kalau saya buka warung ini bukan cuma buka karena nemenin istri di kampung, tapi saya juga jual rasa, pelayanan, dan jaminan kualitas makanan. Bukan hanya asal masak dan asal murah," tegasnya.

Halaman:

Editor: Dwi Widiyastuti

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah