Seru! Thailand Punya Songkran, Semarang Punya Gebyuran Bustaman

4 Maret 2024, 19:13 WIB
Keseruan perang air dalam tradisi Gebyuran Bustaman di kota Semarang /Brave/Kampung Bustaman / Instagram

BANJARNEGARAKU.COM - Ternyata Kota Semarang punya tradisi perang air yang disebut Gebyuran Bustaman. Tradisi ini dilaksanakan setiap jelang bulan Ramadhan (bulan saat umat Islam berpuasa). Gebyuran Bustaman ini dilaksanakan di kampung Bustaman. 

Kampung Bustaman berada di Purwodinatan, kecamatan Semarang Tengah, kota Semarang. Pengunjung bisa menemukannya di Jl. MT Haryono dan sekitar 1 km dari kota lama. 

Baca Juga: Besok! Bakal Ada Atraksi dan Devile di Alun-alun Purwokerto, Puncak HUT Satpol PP

Pada tahun ini Gebyuran sudah dilaksanakan pada Minggu 3 Maret 2024. Keseruan saling melempar air warna-warni dalam plastik atau bahkan saling menyiram merupakan tradisi khas kampung Bustaman yang sudah masuk kalender wisata kota Semarang. 

Meskipun sama-sama perang air seperti tradisi SoBaca Juga: Menu Sahur Pertama di Bulan Ramadhan, Mudah Bikinnya dan Inilah Rekomendasinya.... ngkran di Thailand namun ternyata berbeda asal sejarah. Tradisi Gebyuran Bustaman merupakan tradisi yang dimulai oleh Kiai Keetoboso Bustam atau Kiai Bustaman yang memandikan cucu-cucunya setiap menjelang Ramadhan. Tujuannya membersihkan diri menghadapi bulan suci bagi umat Islam. 

Songkran yang berasal dari negara Thailand juga saling siram air yang bertujuan membersihkan diri. Namun Songkran tidak ditujukan menyambut Ramadhan namun menyambut tahun yang baru sesuai penanggalan di sana. 

Perang air yang diadakan pada hari Minggu 3 Maret ini melibatkan tidak hanya warga kampung Bustaman namun juga masyarakat yang datang dari luar kampung. Mereka ikut merasakan seru saling melempar air yang diberi pewarna bahkan saling menyiram. 

Baca Juga: Sajian Ringan dan Segar: Cah Sayur Bakso untuk Buka Puasa

Selain perang air acara ini juga diisi dengan ziarah makam, pertunjukan musik dan festival kuliner. Salah satu kuliner khas Semarang berasal dari kampung Bustaman adakah Bestik Kambing Bustaman di samping sate dan gule tentunya. 

Keseruan perang air makin bertambah karena kehadiran selebgram lokal @udin_lar. Mas Din yang sambil bersepeda diserang oleh banyak warga. Mas Din pun tidak tinggal diam dia turun dari sepeda dan membalas mengejar orang yang menyiram. 

Para penggemar postingan @udin_lar berkomentar santai namun beragam terhadap aktivitas yang diikuti Mas Din. 

Baca Juga: Mudik Gratis Lebaran 2024 Kemenhub, Bisa Angkut Sepeda Motor! Catat Jadwal dan Pendaftarannya...

@adella_*** berkomentar “seru bangettt

@asepfa*** berkomentar “tetep guyup walau saling lempar, seng penting ojo lempar paving (tetap rukun walau saling melempar, yang penting jangan (ada) yang melempar paving blok) “

Gebyuran Bustaman diharapkan bisa menjadi keseruan tersendiri apabila dikemas sedemikian rupa. Tentu tidak akan kalah menarik dengan tradisi Songkran di Thailand. 

Baca Juga: Nikmatnya Berbuka Puasa dengan Tumis Toge Cumi Basah: Resep Praktis dan Lezat

Kesemuanya adalah keseruan tradisi baik orang yang basah disiram atau membalas tidak dendam. Hanya sukacita dan keseruan bersih diri melangkah menuju bulan yang suci. ***

 

Editor: Aris BRAVE

Sumber: Pemprov Jateng PPID Kota Semarang

Tags

Terkini

Terpopuler