Hore! Tarif Pelajar Bus Trans Jateng Solo - Wonogiri hanya Segini, untuk Umum juga Murah Meriah

- 8 Agustus 2023, 10:55 WIB
Tarif Bus Trans Jateng Solo Wonogiri untuk pelajar dan umum sangat murah
Tarif Bus Trans Jateng Solo Wonogiri untuk pelajar dan umum sangat murah /Ali A/

PORTAL PEKALONGAN - Hore! Tarif Bus Trans Jateng yang melayani wilayah aglomerasi direncanakan sejak 2009 sangat murah. Mulai beroperasi 7 Juli 2017. Sudah beroperasi 6 koridor, 8 Agustus 2023 bertambah 1 koridor Surakarta - Wonogiri.

 

Tarif Bus Trans Jateng Solo Wonogiri untuk pelajar hanya Rp2 ribu. Sementara tarif bus untuk umum, veteran, dan buruh hanya Rp4 ribu.

Besarnya pengeluaran transportasi per bulan pengguna Bus Trans Jateng, ada penurunan 50 persen. Tahun 2023. Tahun 2023, Pemprov. Jateng menyiapkan Rp 104 miliar untuk subsidi Bus Trans Jateng

Sejak 7 Juli 2017, Provinsi Jawa Tengah sudah mengembangkan bus sistem transit (BST) Trans Jateng dengan pola beli layanan ( buy the service). Dengan bis baru yang disiapkan oleh operator eksisting di masing-masing koridor.

Bus Trans Jateng dioperasikan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah. Layanan ini mencakup wilayah Jawa Tengah dan beroperasi menurut aglomerasi perkotaan. Halte yang didesain khusus agar penumpang dapat naik ke armada (meskipun tanpa halte transit karena layanan ini belum memiliki sistem persilangan antarkoridor) dan tanpa jalur khusus khusus ( busway).

Bus Trans Jateng Solo Wonogiri dilengkapi dengan fasilitas khusus kaum difabel
Bus Trans Jateng Solo Wonogiri dilengkapi dengan fasilitas khusus kaum difabel

Waktu tempuh dari dan ke dua titik pemberhentian di setiap koridornya berada pada kisaran satu hingga dua jam. Sedangkan tarif yang dikenakan per penumpang sebesar Rp 4 ribu untuk penumpang umum, dan Rp 2 ribu untuk buruh, veteran, dan pelajar dengan menunjukkan kartu pengenal (buruh, pelajar, dan veteran) dan Jamsostek (buruh).

Bus Trans Jateng Koridor 7 melayani rute Terminal Tirtonadi (Kota Surakarta) – Terminal Giri Adipura (Kab. Wonogiri) melewati tiga wilayah, yaitu Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri. Halte yang dilewati angkutan aglomerasi Subosukawonostraten dengan Bus Trans Jateng ada 64 halte (Wonogiri – Surakarta) yang terbagi di Surakarta 7 halte, Kab. Sukoharjo 32 halte dan Kab. Wonogiri 25 halte.

Baca Juga: Ade Bhakti dari Mas Camat jadi Mas Blangwir, 'Ita Itu Semprot Pokoke'

Amada Bus Trans Jateng bus medium (3/4), low entry, tempat duduk berhadapan, dengan kapasitas angkut maksimal sebanyak sebanyak 40 penumpang. Jarak perjalanan dalam 1 rit sejauh 82 km. Kecepatan perjalanan 25 km/jam dan waktu istirahat pengemudi bus di terminal selama 30 menit.

Berdasarkan data dari Kepolisian Resor Wonogiri, korban kecelakaan di wilayah Wonogiri selama tahun 2022 sebanyak 2.408 korban dan 567 korban (23,6 persen) diantaranya adalah pelajar. Berharap dengan beroperasinya Bus Trans Jateng koridor Solo – Wonogiri, angka kecelakaan pelajar berkurang.

Perjalanan Bus Trans Jateng

Baca Juga: Maknyos! Warung Seblak di Banjarnegara dengan Rating Tinggi, Pedasnya Bikin Jontor...


Koridor 1 Bus Trans Jateng aglomerasi Wilayah Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang dan Purwodadi), diluncurkan 7 Juli 2017 dengan rute Stasiun Semarang Tawang (Kota Semarang) – Terminal Bawen (Kab. Semarang). Koridor ini menggunakan 28 armada bus medium. Koridor ini memiliki rute yang bersinggungan dengan Koridor 2 Trans Semarang.

Koridor 2 Bus Trans Jateng anglomerasi Wilayah Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen) diresmikan 13 Agustus 2018. Koridor ini merupakan koridor kedua yang dilayani Bus Trans Jateng dengan rute Terminal Bulupitu–Terminal Bukateja. Sampai saat ini jumlah armada yang dioperasikan di koridor Terminal Bulupitu Purwokerto (Kab. Banyumas) – Terminal Bukateja (Kab Purbalingga) sebanyak 14 Armada.

 

Koridor 3 Bus Trans Jateng diluncurkan 28 Oktober 2019. Koridor ini merupakan koridor 2 aglomerasi Wilayah Kedungsepur yang melayani rute Terminal Mangkang (Kota Semarang) – Terminal Bahurekso (Kab. Kendal).

Koridor ini mengoperasikan 14 armada dan terhubung dengan Koridor 1 Bus Trans Semarang di Terminal Mangkang.

Baca Juga: Syarat dan Rincian Biaya Perpanjang SIM di Banjarnegara, Beserta Langkah-langkahnya

Koridor 4 dan 5 Bus Trans Jateng dijalankan pada waktu yang berdekatan. Koridor keempat, yaitu koridor 1 anglomerasi Wilayah Purwomanggung (Purworejo, Magelang, Wonosobo dan Temanggung) diresmikan 1 September 2020. Koridor ini melayani rute Terminal Kutoarjo (Kab. Kebumen)–Terminal Borobudur (Kab. Magelang).

Bus Trans Jateng Solo - Wonogiri di saat di Jalan Raya Slamet Riyadi Solojpeg
Bus Trans Jateng Solo - Wonogiri di saat di Jalan Raya Slamet Riyadi Solojpeg

Koridor ini mengoperasikan 14 armada bertipe low entry, berbeda dengan koridor yang diluncurkan sebelumnya (high deck). Selain itu, pada saat yang bersamaan dijalankan juga koridor 5 yang memiliki 14 armada yang bertipe low entry seperti koridor 1 aglomerasi Purwomanggung. Pada 3 September 2020, koridor ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Balaikota Surakarta.

Baca Juga: Jadwal Mendeman Ebeg Banyumasan, Selasa Legi 8 Agustus 2023: Banjarnegara, Banyumas, Cilacap

Koridor 1 anglomerasi Subosukawonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten) melayani rute Terminal Tirtonadi (Kota Surakarta) – Terminal Sangiran (Kab. Sragen)– Terminal Sumberlawang (Kab. Sragen).

Koridor 6 yang dioperasikan Bus Trans Jateng (Koridor 3 aglomerasi Wilayah Kedungsepur) diresmikan 13 Oktober 2021 dengan trayek Terminal Penggaron (Kota Semarang) – Terminal Godong (Kabupaten Grobogan). Koridor ini mengoperasikan 14 armada bertipe pintu rendah dengan dek tinggi dan dengan logo baru.

Integrasi layanan fisik


Integrasi ada 3 macam, yakni integrasi layanan fisik, integrasi jadwal, dan integrasi tarif. Integrasi layanan dengan beroperasinya Bus Trans Jateng koridor Surakarta – Wonogiri berada di enam simpul transportasi.

Pertama di Terminal Tirtonadi Kota Surakarta sebagai simpul awal dan akhir layanan Bus Trans Jateng. Di terminal Tirtonadi akan mengintegrasikan layanan Bus Trans Jateng Koridor Terminal Tirtonadi – Terminal Sumber Lawang, Bus Batik Solo Trans, Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).

Baca Juga: Pakai Kopi Hitam untuk Masker Wajah, Buktikan Hasil Memuaskan

Kedua, halte Kantor Pos/Benteng Vastenberg. Di halte ini akan mengintegrasikan layanan Bus Batik Solo Trans Koridor 1 dan 2, angkutan pengumpan (feeder) Batik Solo Trnas koridor 7 dan 10 dengan layanan Bus Trans Jateng.

Ketiga, halte Kawasan The Park Solo Baru. Halte ini akan mengintegrasikan layanan Batik Solo Trans koridor 6 dengan layanan Bus Trans Jateng. Keempat, Terminal Tipe B Sukoharjo. Halte ini akan mengintegrasikan layanan Bus Trans Jateng dengan Angkutan AKDP, Angkutan Perkotaan dan Angkutan Pedesaan.

Kelima, Terminal Tipe A Giri Adipura (Kota Wonogiri). Terintegrasi dengan layanan AKAP, AKDP dan Angkutan Kota. Keenam, Terminal Tipe C Wonogiri, merupakan simpul awal dan akhir layanan Bus Trans Jateng yang juga terintegrasi dengan dengan layanan angkutan perkotaan serta simpul Stasiun Kereta Api Wonogiri.

Baca Juga: Menurut Gus Baha Ada 3 Tingkatan Sabar, Simak Penjelasannya Berikut Ini....i

Hasil studi


Berdasarkan Studi Tingkat Kemanfaatan Layanan Trans Jateng di Koridor Purwokerto – Purbalingga dan Kutoarjo – Magelang yang diselenggarakan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah tahun 2022, besarnya pengeluaran transportasi per bulan pengguna Bus Trans Jateng sebelum menggunakan Bus Trans Jateng, 28 persen - 31 persen.

Setelah menggunakan Bus Trans Jateng menjadi 9 persen - 15 persen ( penurunan 50 persen). Sebagian besar penumpang umum menggunakan Bus Trans Jateng 3 – 4 kali seminggu (40 persen), penumpang buruh/pelajar/veteran menggunakan Bus Trans Jateng 5 – 6 kali seminggu (63 persen).

 

Selisih biaya perjalanan rata-rata per penumpang setelah menggunakan Bus Trans Jateng Rp 8.638,00/perjalanan (penumpang umum) dan Rp 10.316,00/perjalanan (penumpang buruh/pelajar/veteran) atau Rp 17.276,00/hari (penumpang umum) dan Rp20.632/hari (penumpang non umum). Dengan estimasi perjalanan 3 – 4 kali seminggu (penumpang umum) dan 5 – 6 kali seminggu (buruh/pelajar/veteran), maka penumpang umum memiliki selisih biaya perjalanan Rp 2.487.756,00/penumpang/tahun, dan Rp 2.970.835,00/penumpang/tahun untuk penumpang buruh/pelajar/ veteran.

Alokasi selisih biaya perjalanan per penumpang Rp 2.487.756,00/penumpang/tahun (penumpang umum) digunakan membeli kebutuhan pokok (67 persen ) dan ditabung (33 persen ). Alokasi selisih biaya perjalanan Rp 2.970.835,00/penumpang/tahun (buruh/ pelajar/veteran) digunakan untuk ditabung (73 persen ), biaya sekolah (17 persen ), membeli kebutuhan pokok (7 persen ), hiburan (3 persen).

Baca Juga: Jadwal Samsat Keliling di Banjarnegara Selasa 8 Agustus 2023, Berikut 3 Lokasi Hari Ini

Masih ada 4 wilayah aglomerasi yang belum tersentuh layanan Bus Trans Jateng, seperti Bregasmalang (Brebes, Tegal, Slawi, Pemalang), Wanarakuti (Juwana, Jepara, Kudus, Pati), Petanglong (Pekalongan Batang, Kab. Pekalongan) dan Banglor (Rembang dan Blora).

Bus Trans Jateng Solo - Wonogiri di saat di Jalan Raya Slamet Riyadi Solojpeg
Bus Trans Jateng Solo - Wonogiri di saat di Jalan Raya Slamet Riyadi Solojpeg

Selanjutnya, dinanti integrasi pembayaran dapat dilakukan antara Bus Trans Jateng, Bus Batik Solo Trans dan KRL Jogja Solo. Sekali membayar dalam kurun waktu tertentu dapat menggunakan ketiga moda transportasi umum tersebut.

 

*) Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat.***

Editor: Ali A

Sumber: Djoko Setijowarno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah