Pendakian Gunung Sumbing Ditutup, Ini Alasan Penting Dibaliknya

- 4 September 2023, 19:24 WIB
Peta Pendakian Gunung Sumbing via Gajahmungkur, desa Lamuk kecamatan Kalikajar, Wonosobo
Peta Pendakian Gunung Sumbing via Gajahmungkur, desa Lamuk kecamatan Kalikajar, Wonosobo /Brave/Basecamp Gajahmungkur

 

BANJARNEGARAKU.COM - Pendaki yang akan mendaki sebuah gunung harus memahami medan meskipun secara mendasar tidak sampai detail. Gunung Sumbing punya banyak basecamp yang tersebar di tiga kabupaten di Jawa Tengah. Setiap rute pendakian punya kebijakan penting yang berbeda alasan di samping peraturan dasar naik gunung. Lebih lagi pendaki harus mengamati musim dan waktu pendakian supaya terhindar dari bahaya yang mengintai. 

Beberapa waktu yang lalu Gunung Sumbing mengalami kebakaran pada punggung gunung sisi barat. Titik api menyebar di antara jalur Gajahmungkur dan Sutopati, yaitu di jalur tidak resmi Kowoh. Kebakaran diketahui terjadi pada Jumat 1 September 2023. Diduga kebakaran sudah mulai terjadi pada dini hari 1 September, namun baru terdeteksi pada siangnya namun masih kecil. 

Baca Juga: 50 Penari Dawet Ayu Banjarnegara dan Alunan Musik Gamelan, Iringi Pembukaan P5 di SMAN 1 Purwareja Klampok

Hembusan angin sore dari bawah membesarkan api pada 15.30 WIB beberapa saksi melihat api di punggung gunung dekat jalur tidak resmi Kowoh. Baru pada 17.30 WIB pendaki dari jalur Gajahmungkur melaporkan ke Basecamp yang berada di desa Lamuk kecamatan Kejajar, kabupaten Wonosobo. "

"Sore hari itulah mulai beredar video-vidro kebakaran Sumbing di media sosial. Tepat 15.57 WIB video itu diambil," ujar Paman pemilik Basecamp Gajahmungkur di desa Lamuk. 

Keadaan pada 4 September 2023 siang saat Banjarnegaraku.com berkunjung langsung ke Basecamp Lamuk, gunung Sumbing tertutup awan. Namun Paman memastikan itu bukan asap kebakaran. 

Baca Juga: Polri Gelar Operasi Zebra Serentak Seluruh Indonesia, Dimulai Hari Ini....

Banjarnegaraku.com memantau langsung jalannya rapat koordinasi penting yang dihadiri pihak polisi dari Polsek Kalikajar, pihak Perhutani, pihak Polisi Hutan, dan pihak Basecamp Gajahmungkur sebagai tuan rumah. 

Bukan pendaki gunung Sumbing yang jadi alasan kebakaran 

Saat ditanyakan hasil penyelidikan penyebab kebakaran, pihak yang ada dalam tim koordinasi tidak bisa memastikan. Tim hanya mengemukakan beberapa dugaan-dugaan penyebab kebakaran Gunung Sumbing pada 1 September 2023 lalu. Berikut beberapa dugaan yang dicurigai menjadi penyebab kebakaran. 

  • Adanya tumpukan semacam gambut yang mengering dan menyimpan panas karena paparan matahari lalu menyala. 
  • Pemburu Babi dan Rusa yang meninggalkan api unggun di dekat mata air di jalur tidak resmi Kowoh

Pihak Basecamp mengesampingkan alasan pendaki sebagai penyebab kebakaran karena awal lokasi kebakaran terlalu jauh dari jalur pendakian Gajahmungkur. "Kecil kemungkinan kalau itu disebabkan puntung rokok dari pendaki, sangat jauh terlalu jauh untuk melempar api sampai ke tempat lokasi terbakar," ujar Paman berargumen. 

Baca Juga: Tak Melulu ke Candi, Ini Cara Lain Mengeksplor Borobudur

Pada 1 September 2023 ada 5 pendaki dari Yogyakarta, 1 pendaki pengalaman dari Purwokerto yang menjadi guide untuk 1 pendaki wanita dari Bogor. Saat pukul 17.30 WIB pendaki ada di pos 2 Kazu Sawa ketinggian 2.400 mdpl. Sedangkan api terlihat di sisi lebih atas, diperkirakan pada ketinggian 2.900 an mdpl. 

Sementara Supono, petugas Basecamp Gajahmungkur menunjukkan tempat titik api berada, ada batas semacam sungai kering yang cukup lebar yang membatasinya. Jadi sebetulnya parit itu akan membatasi api menjalar ke pos 3 jalur pendakian Gajahmungkur. Namun dikhawatirkan api membakar vegetasi di bawah pos 3 lalu angin meniup api naik. "Itulah yang menjadi kekhawatiran" kata Supono. 

Basecamp Gajahmungkur Tutup sampai waktu tidak ditentukan
Basecamp Gajahmungkur Tutup sampai waktu tidak ditentukan Brave

Dibalik alasan pelarangan pendakian ke Gunung Sumbing selama September 2023

Tim koordinasi mengemukakan dasar-dasar kemungkinan masih adanya api akan menyala lagi selama belum adanya hujan. Walaupun kejadian terbakarnya vegetasi karena petir saat hujan juga tidak kalah berbahaya. 

Pada saat ini titik api juga tidak terpantau karena gunung Sumbing tertutup awan. Pihak Basecamp mengadakan pemantauan secara bergilir langsung ke lokasi. 

Saat ini pendakian gunung Sumbing dari semua jalur sepakat untuk ditutup oleh Paguyuban Basecamp dan pihak Perhutani. "Kami, pihak Basecamp selalu berkoordinasi (via grup WA) untuk menutup semua pendakian demi keselamatan para pendaki," ujar Paman mengemukakan alasan di balik pelarangan itu. 

Baca Juga: Bikin Yukata, Ecoprint Banjarnegara Juara 1 di Lomba Fashion Jogja Japan 2023

Basecamp selalu merasa waspada terhadap tiap pendaki yang naik. Mereka selalu siaga jika tiba-tiba ada kejadian sakit, atau hipotermia, juga sakit lain. Pihak basecamp selalu siap siaga jadi penyelamat. Baik menggendong ataupun menyediakan ojek dari pos yang bisa dijangkau. Perhatian keselamatan inilah yang menjadi dasar lebih baik pendakian gunung Sumbing ditutup untuk sementara. 

Pihak Kapolsek Kalikajar mendukung keputusan pihak Basecamp. Pihak kepolisian bahkan meminjamkan tenda besar bagi keperluan koordinasi dan pemantauan. 

Penutupan pendakian Gunung Sumbing baik selama bulan September 2023 bahkan hingga waktu yang belum ditentukan tentu merugikan pihak Basecamp secara materi. "Namun ini lebih baik, daripada kalau dibuka lagi tiba-tiba terjadi kasus (kebakaran) lagi," ujar Paman mewakili Basecamp Gajahmungkur, Kalikajar. 

Dengan semua alasan di balik pelarangan pendakian ini diharapkan calon pendaki Gunung Sumbing bisa memahami kebaikan yang dibuat. Semua demi kebaikan bersama. ***

 

Editor: Ali A

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x