Tiga Keutamaan Puasa Syawal, Salah Satunya Menjadi Perisai dari Api Neraka, Begini Penjelasan Selengkapnya

5 Mei 2022, 23:02 WIB
Tiga Keutamaan Puasa Syawal, Salah Satunya Menjadi Perisai dari Api Neraka, Begini Penjelasan Selengkapnya /Pixabay / mohamed_hassan.

BANJARNEGARAKU - Setelah sebulan penuh melaksanakan puasa ramadhan, setelahnya dilanjutkan puasa syawal selama enam hari.

Puasa Syawal selama enam hari hukumnya sunah, walapun sunah tetap mempunyai nilai keutamaan bagi yang melaksanakannya.

Tentunya untuk mendapatkan Keutamaan puasa syawal membutuhkan kesabaran dalam melaksanakannya.

Baca Juga: Wow Keren! Masuk Hari Keempat Lebaran Wisatawan di Objek Wisata Dieng Capai 20 Ribu Pengunjung

Berikut tiga keutamaan puasa syawal yang banjarnegaraku.com lansir dari laman muhammadiyah.or.id.

Dasar hukum melaksanakan puasa sunah atau tathawwuk terdapat dalam sebuah hadis yang diriwayatkan sejumlah jumhur ulama. Salah satu puasa sunah yang masyru’ (disyariatkan) ialah bulan Syawal. Berdasarkan hadis:

Thalhah Ibn ‘Ubaidillah mengatakan: Seorang lelaki dari penduduk Najd datang kepada Rasulullah saw dengan rambut meremang, tidak terdengar gema suaranya dan tidak diketahui apa yang ia katakan sampai ia mendekat, kemudian ternyata ia bertanya tentang Islam.

Baca Juga: PMI Banjarnegara Antar Jenazah Korban Laka Air ke Kampung Halaman di Kabupaten Magelang

Rasulullah saw menjawab: Lima shalat sehari semalam. Lalu ia bertanya lagi: Apakah ada kewajiban lain atas saya selain itu? Rasulullah saw. menjawab: Tidak, kecuali engkau kerjakan amalan sunnah, kemudian beliau menjelaskan lagi: dan puasa Ramadlan.

Orang itu bertanya lagi: Apakah ada kewajiban lain atasku selain (puasa Ramadlan) itu? Beliau menjawab: Tidak ada, kecuali engkau kerjakan amalan sunnah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Berikut beberapa keutamaan melaksanakan puasa sunnah sebagaimana keterangan anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Asep Shalahudin, di antaranya:

Baca Juga: Seberapa Jawa Koe, Arti Kata Bakoh Lengkap dengan Contoh Kalimat

Pertama, menjadi perisai dari api neraka

Hal tersebut sebagaimana dipahami dari hadis: “Dari Abi Sa’id al-Khudri r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa berpuasa pada suatu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka selama 70 tahun.” (HR. Bukhari an Muslim).

Baca Juga: Pecahkan Rekor! Kunjungan Destinasi Wisata Dieng Tembus 20 Ribu Pengunjung, Tahun Lalu 17 Ribu Pengunjung

Kedua, malaikat selalu bershalawat atas orang yang berpuasa

Hal ini berdasarkan hadis yang berbunyi: “Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya orang berpuasa apabila ada perjamuan makan padanya, maka malaikat akan memberi shalawat kepadanya sampai perjamuan tersebut selesai, atau menurut lafal lain sampai mereka selesai makan.”(HR. at-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, dan ad-Darimiy).

Baca Juga: Jenis Keris yang Beredar di Masyarakat, Mulai dari Isi, Macam dan Kategori Keris

Ketiga, dapat menghapus dosa

Hal ini berdasarkan hadis berikut: “Dari Abi Qatadah, dari Nabi saw (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Ada seseorang bertanya kepada Nabi SAW bagaimana pendapat anda tentang puasa Arafah? Nabi menjawab: Puasa Arafah itu dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan yang tersisa.

Baca Juga: Kalian Punya Keris? Begini Cara Menghitung Pengaruh Keris Menggunakan Jari, Versi Padepokan Carang Seket

Kemudian orang tadi bertanya lagi: Bagaimana tentang puasa Asyura’? Nabi saw. menjawab: Puasa Asyura’ dapat menghapus dosa yang telah lalu.” (HR. Ahmad).

Meski puasa sunah akan menghapus dosa-dosa kita, penting untuk diperhatikan bahwa puasa sunah harus didasarkan kepada suatu komitmen untuk meninggalkan segala perbuatan maksiat, meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat, dan merefleksikan nilai-nilai puasa dalam perbuatan dan tingkah laku nyata.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Muhammadiyah.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler