Hikmah Dibalik Perjalanan Haji dan Umroh, Penghapus Dosa dan Meningkatkan Ketaqwaan

22 Mei 2023, 11:16 WIB
hikmah dibalik perjalanan haji dan umroh /Dwi Widiyastuti/Pixabay

BANJARNEGARAKU.COM – Umat Islam diperintahkan untuk menjalankan haji atau umroh.  Perjalanan spiritual yang mungkin tidak mudah bagi sebagian orang. Haji dan umroh bukan semata-mata melaksanaka ibadah saja melainkan ada nilai spritual yang bisa diambil manfaatnya.

Perjalanan haji dan umroh memiliki kesamaan, yaitu sama-sama menunaikan ibadah ke Ka’bah. Meskipun sama, tapi ada juga perbedaannya dalam tata cara pelaksanaannya.


Dr. Ahmad Nahrawi Abdus Salam al-Indunisi dalam Ensiklopedia Imam Syafi'i menyebut haji merupakan kewajiban bagi muslim yang mampu menunaikannya, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Ali Imran ayat 97.
Baca Juga: Film The Little Mermaid tentang Kisah Cinta Terlarang Ariel, Catat Jadwal Tayang di Bioskop, Simak Sinopsinya!

Umroh hukumnya sunah, bukan wajib. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Jabir, "Bahwasanya Nabi SAW pernah ditanya mengenai hukum umrah, wajib ataukah sunnah. Beliau menjawab, 'Umrah itu tidak wajib, tetapi sangat baik apabila dikerjakan." (HR Tirmidzi)

Hadits lain riwayat Thalhah, ia mendengar Rasul SAW bersabda, "Haji itu hukumnya seperti jihad (wajib), sedang umrah adalah sunnah." (HR Ibnu Majah)

Selain berkenaan dengan dasar hukum, sejumlah ketentuan lain antara haji dan umrah juga berbeda seperti perihal rukunnya, waktu, hingga tempat pelaksanaan secara keseluruhannya.

Dalam melaksanakan haji dan umroh ada beberapa hal yang wajib diketahui tentang melaksanakan ibadah haji dan umroh.

Hikmah yang terkandung di balik pelaksanaan haji dan umrah. Menukil buku Fiqhul 'Ibadat oleh Syaikh Abdul Aziz Muhammad Azzam & Syaikh Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, dan buku Panduan Muslim Sehari-hari susunan KH M. Hamdan Rasyid & Saiful Hadi El-Sutha, berikut di antara hikmahnya:

1. Membersihkan Jiwa dari Dosa

Melaksanakan haji dan umrah mampu membersihkan dosa-dosa dari jiwa orang  muslim. Setelah melaksanakan haji dan umroh, mereka kembali layak menerima kemuliaan dari Allah SWT di dunia maupun akhirat seperti ketika baru dilahirkan.

Nabi SAW bersabda, "Barang siapa haji ke rumah ini (Baitullah), kemudian tidak berkata kotor dan tidak fasik, ia keluar dari dosa-dosanya bagaikan hari ia dilahirkan ibunya." (Muttafaq Alaih)

2. Meningkatkan Iman dan Takwa
Baca Juga: Enzy Storia dan Maulana Kasetra Menikah

Muslim yang berhaji dan umrah telah melengkapi lima asas rukun Islam. Keimanan dan ketakwaannya diharapkan bertambah karena sudah melaksanakan tuntunan syariat yang diperintahkan.

3. Memperoleh Pahala yang Setara Jihad

Diriwayatkan Aisyah, ia bertanya kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, tidaklah sebaiknya kami ikut berperang (berjihad) bersama kalian (kaum lelaki)?" Rasul menjawab, "Tidak, cukuplah jihad kalian adalah haji yang mabrur. Karena sesungguhnya haji mabrur itu adalah jihad (yang baik) untuk kalian." (HR Ahmad)

4. Penyempurna Spiritual Keislaman

Umat Islam yang biasanya menjalankan salat, puasa, zakat, menjadi lengkap dan mampu menyempurnakan rukun Islamnya lewat menunaikan ibadah haji. Dengan berhaji bukan berarti muslim telah selesai mengerjakan ibadah rutinnya, melainkan tetap terus menyempurnakan yang telah sempurna.

5. Doa dan Permohonan Cepat Terkabul

Orang yang beribadah haji dan umrah tergolong dalam kalangan orang yang terjamin dikabulkan doanya oleh Allah SWT. Lantaran itu sebagai balasan Dia kepada mereka yang mau menunaikan seruan-Nya.

Nabi SAW mengatakan, "Para jemaah haji dan umrah itu adalah tamu Allah. Jika mereka memohon, Allah pasti akan mengabulkan permohonan mereka. Dan jika mereka memohon ampunan, pasti Dia akan mengampuni dosa-dosa mereka."

6. Menyaksikan Tempat Bersejarah Nabi Muhammad SAW

Pergi haji dan umrah ke Ka’bah yang terletak di kota Makkah, muslim jadi bisa melihat berbagai lokasi yang menjadi tempat kelahiran Rasulullah SAW, turunnya Al-Qur'an, hingga saksi bisu wilayah dakwah dan jihad beliau beserta para sahabatnya.

7. Meneladani Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS, dan Siti Hajar

Beribadah ke tanah suci akan mengingatkan kepada perjuangan Ibrahim AS dan anaknya yang meninggikan fondasi Ka’bah, kemudian menyerukan manusia agar berhaji. Serta mengingatkan muslim akan kondisi Siti Hajar ketika menggendong putranya Ismail AS yang kala itu berlari kecil antara bukit Shafa dan Marwah. Juga saat ia melihat penampakan iblis yang kemudian dilempari batu olehnya, ini menjadi latar belakang dari pelemparan jumrah.

8. Menunjukkan Status Kehambaan dengan Merendahkan Diri di Hadapan Allah SWT

Baca Juga: Dr Zaidul Akbar: Tolak Tua dengan Perbanyak Makanan ini, Wajah pasti Terlihat Awet Muda

Ditampakkan ketika jemaah haji memakai pakaian ihram yang jauh dari perhiasan dan kemewahan. Di mana mereka mengenakan baju sederhana yang tampilannya lusuh sambil memohon ampunan atas segala kekhilafan dan meminta penghapusan atas kesalahan.

9. Menampakkan Kesamaan di Antara Umat Islam

Saat berhaji dan umrah, kaum muslim dari seluruh dunia berkumpul di tempat yang sama, tunduk dan merendah bersama terhadap Allah SWT. Kala itu tak ada perbedaan ras, bangsa, jabatan hingga kekayaan harta, sehingga jelas bahwasanya mereka sama di mata-Nya, tetapi yang berbeda adalah keimanan dan ketakwaannya.

10. Menyatukan Kaum Muslim

Melalui ibadah haji dan umrah tersirat bahwasanya seluruh umat Islam bersatu dalam sebuah barisan berdasarkan kecintaan mereka kepada Allah SWT. Dengan itu pula, muslim satu sama lain dapat saling mengenal.

Demikian informasi tentang hikmah dibalik perjalanan haji dan umroh, penghapus dosa dan meningkatkan ketaqwaan.***



Editor: Ali A

Sumber: Ensiklopedi Haji dan Umrah

Tags

Terkini

Terpopuler