Jangan Bimbang! Shalat Istikharah Saja, dan Simak Salah Satu Acara Rabu Wekasan

12 September 2023, 17:00 WIB
Ilustrasi- Muslim sedang berdoa setelah Dhuha, bacaan doa setelah sholat Dhuha lengkap dengan dzikir, sayyidul istighfar tulisan Arab latin, dan tata cara pengerjaannya. /Pexwls.com/@ Ali Arapoğlu

BANJARNEGARAKU.COM - Rabu wekasan diambil dari bahasa jawa. Rebo artinya hari rabu dan wekasan artinya terakhir. Adapun yang dimaksud di sini adalah acara ritual yang biasa dilakukan sebagian masyarakat pada hari rabu akhir bulan Safar karena menurut persepsi mereka saat itu adalah saat petaka.

 

Kendati demikian, Acara yang ada di dalamnya adalah salat empat rakaat, setiap rakaat membaca surat al-Fatihah satu kali, surat al-Kautsar tujuh belas kali, surat al-Ikhlas lima belas kali, surat al-Falaq dan an-Nas dua kali.

Baca Juga: Shalat Sunah Syukrul Wudhu, Akan Dinantikan di Surga Lho!

Sementara itu, mereka juga berkumpul di masjid menunggu rajah-rajah bikinan kyai mereka lalu menaruhnya di gelas dan meminumnya.

Tidak hanya berhenti di situ, mereka juga mengadakan perayaan makan-makan lalu berjalan di rumput-rumput dengan keyakinan agar sembuh dari segala penyakit.

Sementara itu juga ada kitab yang menyeb ragu lagi bahwa semua itu termasuk ritual jahiliyah yang merusak disebabkan kejahilan terhadap agama, lemahnya tauhid, suburnya ahli bid’ah dan penyesat umat serta minimnya para penyeru tauhid. (Lihat Tahdzirul Muslimin ‘anil Ibtida’ fi Din, Ibnu Hajar Alu Abu Thomi, hlm. 281, Ishlahul Masajid al-Qosimi hlm. 116, al-Bida’ al-Hauliyyah at-Tuwaijiri hlm. 126-132).

Baca Juga: Kenali Hati Kita dan Jaga Hati Kita, InsyaAllah Selamat

Bila kita cermati khurafat di atas, niscaya akan kita dapati keduanya kembali pada masalah Tathoyyur yaitu merasa sial dengan burung atau lainnya yang hal ini termasuk kategori perkara jahiliyah yang dibatalkan Islam.

Perlu diketahui bahwa khurafat ini sampai sekarang masih bercokol di sebagian masyarakat.

 

Sebagai contoh, sebagian masyarakat masih meyakini bila ada burung gagak melintas di atas maka itu pertanda akan ada orang mati, bila burung hantu berbunyi pertanda ada pencuri, bila mau beergian lalu di jalan dia menemui ular menyebrang maka pertanda kesialan sehingga perjalanan harus diurungkan.

Demikian pula, ada yang merasa sial dengan bulan Dzulqa’dah (selo; jawa) dan bulan Muharram (suro: jawa), hari jum’at kliwon, ada juga yang merasa sial dengan angka seperti angka 13 dan sebagainya. (Lihat secara lebih luas masalah ini dalam risalah Ath-Tathoyyur oleh Syaikh Ibrahim al-Hamd).

Baca Juga: Jangan Langsung Berdiri lalu Pergi! Nikmati Dulu Rasa CintanNya, Allah SWT Masih Menunggu

Begitu juga sebaliknya, hendaknya kita bertawakal yakni menyerahkan segala urusan sepenuhnya kepada Allah, karena salah satu hikmah di balik peniadaan Nabi terhadap khurafat-khurafat jahiliyah dalam hadits ini adalah agar seorang muslim benar-benar bertawakal bulat kepada Allah tanpa melirik kepada selainNya.

 

Sekiranya, dari ulasan diatas, muncul kebimbangan dalam melangkah, maka hendaknya dia melakukan shalat istikharah, berdoa kepada Allah dan bermusyawarah kepada orang-orang yang berpengalaman. Dengan demikian insyallah dia akan melangkah dengan penuh optimis diri.***

Editor: Ali A

Sumber: islam.nu.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler