Implementasi Surat Al Ashr, Kita Harus Apa?

7 Oktober 2023, 10:47 WIB
Implementasi Surat Al Ashr, Kita Harus Apa? /Teguh S

BANJARNEGARAKU.COM - Berbicara tentang waktu, banyak orang yang merasa bahwa waktu itu berharga dan tidak berharga.

Dalam Alquran ayat yang membahas tentang waktu tertuang dalam Surat Al-’Ashr, yaitu surat ke 103 yang terdiri dari 3 ayat dan diturunkan di Mekkah, sehingga surah ini disebut surah Makkiyah.

Berdasarkan sejarah konsep teologi Al-’Ashr KH. Ahmad Dahlan mulai ramai diperbincangkan setelah perjuangan organisasi Muhammadiyah memasuki abad ke-2. Konsep ini hadir sebagai pendukung bagi konsep teologi al-Ma’un dalam menghadapi perubahan zaman.

Implementasi surat Al Ashr dalam teologi Al Ashr ini disampakan oleh Tian Khusni Akbar, M.Pd dalam pengajian Jumat Pertama bulan Oktober 2023.

Baca Juga: Puasa adalah Ibadah Rahasia, Berikut Nilai Berpuasa Dijelaskan oleh Drs Akhmad Kifni

Teologi secara etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu theologia yang terdiri dari kata “Theos” artinya “Tuhan” dan “Logos” yang berarti “Ilmu”. Jadi teologi berarti “ilmu tentang Tuhan”.

Teologi adalah ilmu yang membicarakan tentang Tuhan dan pertaliannya dengan manusia, baik berdasarkan kebenaran wahyu ataupun berdasarkan penyelidikan akal murni.

Kata teologi yang bergandengan dengan islam dimana merupakan ilmu yang membahas tentang fakta-fakta dan gejala-gejala agama dan hubungan-hubungan antara Tuhan dan Manusia. Ada dua hal diantaranya:

Baca Juga: Pengajian Drs Ahmad Kifni, Ada Delapan Hikmah Meyakini Allah SWT

Pertama, berbicara tentang kepercayaan terhadap Tuhan dalam segala seginya, termasuk soal wujud-Nya, keesaannya, dan sifat-sifat-Nya.

Kedua, bertalian dengan alam semesta, yang berarti termasuk di dalamnya, persoalan terjadinya alam, keadilan dan kebijaksanaan Tuhan, serta selainnya.

Ilmu yang membicarakan mengenai aspek-aspek yang disebutkan ini, disebut Teologi, dan karena pembicaraannya dalam perspektif Islam, maka disebutlah ia sebagai “Teologi Islam”.

Baca Juga: Pengajian Drs Ahmad Kifni, Kekuasaan Manusia Sifatnya Sementara

Asbabun Nuzul QS Al Asr, Syaikh Muhammad Abduh menjelaskan, orang Arab jahiliyah biasa bersantai di waktu Ashar. Mereka bercengkerama dan bercanda, hingga saling menyinggung dan akhirnya terjadi perselisihan dan permusuhan. Mereka pun mengutuk waktu ashar.

Maka Allah menurunkan surat ini untuk memberikan peringatan, bukan waktu ashar yang salah tetapi merekalah yang salah. Manusia akan berada dalam kerugian selama tidak memenuhi empat kriteria dalam surat ini.

Ayat pertama Wal-Asr yang menurut bahasa ‘Asr artinya memeras, waktu ashar, dan masa yang dilalui sesuatu. Dahr artinya masa, ajal artinya batas waktu, Sa’ah artinya Saat, Waqt atau waktu artinya menentukan atau menetapkan, saat tertentu untuk melakukan sesuatu.

Ayat kedua yang artinya "Sesungguhnya semua Manusia berada dalam Kerugian". Ayat ini menerangkan tentang waktu yaitu masa lalu, masa saat ini dan masa yang akan datang.

Ayat ketiga yang artinya "kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran", kecuali empat hal:

Pertama, Beriman

Agama itu pada mulanya bercahaya berkilauan akan tetapi semakin lama semakin suram, yang suram bukan agamanya, akan tetapi pemeluk agama sendiri.

Ketika kita mengerjakan sesuatu hendaknya dan seharusnya dilaksanakan dan dilandasi dengan keimanan
Maka selipkan basmalah pada setiap kegiatan, misalnya berangkat kerja, belajar.

Kedua, Beramal Sholih

Memberikan apa yang dia miliki untuk amal sholeh itulah berkorban, sehingga akan ada keberhahan yang mengiringi disetiap sendi kehidupan manusia

Ketiga, Saling menasihati dalam kebenaran

Artinya saling menebar kebaikan dan memberikan pemahaman sebagaimana yang dia bisa, sebagai contoh sederhana melalui pamflet.

Keempat, Saling menasihati dalam kesabaran

Sabar itu adalah kuat hati apabila menderita sakit, skesulitan, kesusahan, dengan tidak menampakkan keluh kesah yang sampai melampui batas.

Harus di sesuaikan dengan orang yang di nasehati Ketika memberi nasihat hilangkan rasa ujub dalam diri penasehat Sebagai orang yang menerima nasihat, hendaklah menerima nasihat dengan penuh keikhlasan. Butuh waktu untuk mengubah dari yang buruk menjadi yang baik dan butuh proses.

Lima implementasi yang tertuang dalam QS Al Asr, yang harus kita lakukan yaitu:

1. Perbanyak belajar atau membaca buku (as’r)
2. Jauhi perbuatan yang sia-sia apalagi yang merugikan (khusr)
3. Tingkatkan Ibadah Maghdhoh dan ghoiru maghdhoh sebagai modal penguat keimanan (Illaladzinamanu)
4. Saling bersilaturahmi dan menjaga hubungan (tawasau bissabr)
5. Dengan mempelajari QS Al Asr kita dapat belajar bahwa Allah SWT memberikan kesempatan hidup kepada manusia semata mata adalah untuk memanfaatkan setiap detik untuk beribadah kepada Allah SWT.

Demikianlah artikel tentang lima implementasi yang tertuang dalam surat Al Asr yang harus kita lakukan, semoga dapat menambah khasanah kita.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler