Amalan Sunnah Ini Hanya Bisa Dilakukan di Hari Raya Idul Fitri, Simak Selengkapnya

- 2 Mei 2022, 11:26 WIB
Ilustrasi - Amalan Sunnah Ini Hanya Bisa Dilakukan di Hari Raya Idul Fitri, Simak Selengkapnya
Ilustrasi - Amalan Sunnah Ini Hanya Bisa Dilakukan di Hari Raya Idul Fitri, Simak Selengkapnya /Pexels.com/Thirdman

BANJARNEGARAKU - Kalian penasarang dengan amalan sunnah apa saya yang hanya bisa dilakukan di HAri Raya Idul Fitri.

Berikut kita rangkum amalan sunnah Hari Raya Idul Fitri 1443 H, yang mungkin sudah banyak diketahui, apa saja? berikut selengkapnya.

Bagi umat muslim tak ada salahnya untuk saling meningkatkan terkait amalan-amalan sunnah Idul Fitri berikut.

Baca Juga: Ditemani Iriana dan Kaesang, Presiden Joko Widodo Sholat Idul Fitri di Istana Kepresidenan Yogyakarta

Berikut amalan sunnah Idul Fitri yang banjarnegaraku.com kutip dari artikel yang sudah pernah tayang di Galamedianews.Com dengan judul Ini 10 Amalan Sunnah yang Hanya Bisa Dilakukan di Hari Raya Idul Fitri, Apa Saja?:

1. Membaca takbir

Dimulai pada saat terbenamnya matahari pada malam hari raya sampai imam akan mengerjakan shalat hari raya (Shalat Ied).

Sebenarnya, takbir dibagi menjadi 2 macam yakni Takbir Mursal, yaitu takbir yang tidak disunahkan dibaca setelah shalat, seperti halnya takbiran pada hari raya Idul Fitri.

Baca Juga: Tiga Cara Cek Rest Area Terdekat, Berikut Penjelasan Selengkapnya

Sedangkan yang kedua adalah Takbir Muqayyad, yaitu takbir yang disunahkan untuk dibaca setelah shalat, seperti halnya takbiran pada hari raya Idul Adha yang waktunya dimulai waktu Subuhnya bulan Arafah sampai Ashar yang terakhir hari tasyriq (Tanggal 13 Dzulhijjah).

2. Menghiasi malam hari raya dengan memperbanyak ibadah.

Minimal melakukan shalat Isya berjamaah dan berkeinginan melakukan salat Subuh secara berjamaah.
Sesuai dengan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

“Barangsiapa yang mengisi malam hari raya dengan memperbanyak ibadah maka Allah akan menghidupkan hatinya di saat semua hati manusia mati.” (HR. Ibnu Majah).

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Angob, Arti dan Kalimat Berbahasa Jawa

Ulama salaf memiliki amalan khusus, yaitu melakukan shalat sunah Mutlak. Adapun tata caranya sebagai berikut :

Membaca niat:

Melakukan salat 2 rakaat. Rakaat pertama membaca surat al-Fatihah dan al-Falaq masing-masing 15 kali. Dan rakaat kedua membaca surat al-Fatihah dan an-Nas masing-masing 15 kali.

Setelah salam membaca wirid : Ayat kursi 13 kali, istighfar 15 kali, selawat 15 kali, zikir 15 kali dan ditutup dengan doa.

Baca Juga: Takbir Berubah dari Nilai Ritual Menjadi Sebuah Hiburan yang Profan

3. Mandi Sunnah

Mandi hari raya disunnahkan, meskipun tidak bertujuan untuk menghadiri salat hari raya, misalnya bagi perempuan yang sedang haidl atau nifas.

Waktu kesunnahan mandi dimulai pertengahan malam sampai terbenamnya matahari pada hari raya.

Namun yang lebih utama adalah mandi dilakukan setelah salat sunah Fajar.

4. Makan sebelum berangkat shalat Idul fitri

Berbeda dengan shalat Idul Adha yang disunnahkan makan setelahnya, sebelum berangkat shalat Idul fitri, disunnahkan makan terlebih dahulu. Hal tersebut karena mengikuti sunnah Nabi.

Baca Juga: TERBARU, 20 Soal UAS, UKK dan PAT Matematika Tema 5 Kelas 2 SD MI Semester 2 Lengkap dengan Kunci Jawaban

Dan lebih utama yang dimakan adalah kurma dalam hitungan ganjil, bisa satu butir, tiga butir dan seterusnya.

Meninggalkan anjuran makan ini hukumnya makruh sebagaimana dikutip al-Imam al-Nawawi. dari kitab al-Umm.

5. Berhias dan memakai wangi-wangian serta pakaian yang baik

Idul fitri adalah waktunya berhias dan memakai wewangian serta berpenampilan sebaik mungkin untuk menampakan kebahagiaan di hari yang penuh keberkahan.

Berhias bisa dilakukan dengan membersihkan badan, memotong kuku, memakai wewangian terbaik dan pakaian terbaik.

Lebih utama memakai pakaian putih, kalau tidak ada warna hijau, maka lebih utama mengenakan pakaian yang bersih semisal baju baru.

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Angob, Arti dan Kalimat Berbahasa Jawa

Dari keterangan ini dapat dipahami bahwa ternyata tradisi membeli baju baru saat lebaran cukup mempunyai dasar yang kuat dalam teks agama, dalam rangka menebarkan syiar kebahagiaan di hari raya Idul Fitri.

6. Berangkat pagi-pagi

Bagi selain imam, disunnahkan berangkat awal setelah salat Subuh.

Sedangkan bagi imam disunahkan berangkat pada saat masuknya waktu salat.

7. Berjalan Kaki Menuju Tempat Shalat

Kesunnahan lainnya yaitu berjalan kaki menuju tempat shalat led, hal ini berdasarkan ucapan Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra:

من الشئة أن يخرج إلى العيد ماشيا

"Termasuk sunnah Nabi adalah keluar menuju tempat shalat led dengan berjalan". (HR. al-Tirmidzi dan beliau menyatakannya sebagai hadits Hasan).

Baca Juga: Seberapa Jawa Kowe! Arti Kata Angot Lengkap dengan Contoh Kalimat

Bagi yang tidak mampu berjalan kaki seperti orang tua, orang lumpuh dan lain sebagainya, maka diperbolehkan untuk menaiki kendaraan.

Demikian pula boleh kepulangan dari shalat led dilakukan dengan (Syekh Zakariyya al-Anshari, Asna al-Mathalib, juz 1, hal. 282).

8. Pergi dan Pulang Shalat led Lewat Jalan yang Berbeda

Berdasarkan hadits riwayat al-Bukhari, rute perjalanan pulang dan pergi ke tempat shalat led hendaknya berbeda, dianjurkan rute keberangkatan lebih panjang dari pada jalan pulang.

Di antara hikmahnya adalah agar memperbanyak pahala menuju tempat ibadah.

Anjuran ini juga berlaku perjalanan haji, membesuk orang sakit dan ibadah lainnya, sebagaimana ditegaskan al-Imam al-Nawawi dalam kitab Riyadl al-Shalihin.

Baca Juga: Dua Jenis Keseimbangan, Latihan Soal PAS UAS PJOK SD Kelas 2 Semester 2 Beserta Kunci Jawaban dan Pembahasan

9. Melaksanakan shalat sunah Idul Fitri secara berjamaah.

10. Tahniah (Memberi Ucapan Selamat)

Hari raya dianjurkan untuk saling memberikan selamat atas kebahagiaan yang diraih saat hari raya.

Sebagaimana yang disampaikan al-Imam al-Baihaqi dalam kitab Sunannya, beliau menginventarisir beberapa hadits dan ucapan para sahabat tentang tradisi ucapan selamat di hari raya.

Dalil lainnya yaitu mengenai anjuran bersyukur saat mendapat nikmat atau terhindari dari mara bahaya, seperti disyariatkannya sujud syukur.

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Arti Kata Dhampit, Lengkap dengan Contoh Kalimat

Demikian pula riwayat al-Bukhari dan Muslim tentang kisah taubatnya Ka'ab bin Malik setelah ia tidak ikut dari perang Tabuk, Talhah bin Ubaidillah memberinya ucapan selamat begitu mendengar pertaubatnya diterima.

Ucapan selamat itu dilakukan dihadapan Nabi dan beliau tidak mengingkarinya. Memang tidak ada aturan baku mengenai redaksi ucapan selamat Idul Fitri ini.

Salah satu contohnya taqabbala allâhu minnâ wa minkum”, "kullu 'amin wa antum bik khair", Selamat hari raya Idul Fitri", minal aidin wa al-faizin", "mohon maaf lahir batin", dan lain sebagainya.

Itulah amalan sunnah yang hanya bisa dilakukan di Hari Raya Idul Fitri.***(Sartika Rizki Fadilah)

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x