Imkan rukyat merupakan sebuah teori yang mensyaratkan parameter tertentu agar bisa dianggap hilal memungkinkan untuk dilihat atau diamati setelah matahari terbenam.
Sederhananya, imkan rukyat adalah kemungkinan mata telanjang untuk menyaksikan hilal.
Baca Juga: Tahapan Pemilu 2024, Berikut Tahapan dan Jadwal Pemilihan Umum 2024, Simak Selengkapnya
Karena setiap tempat memiliki perbedaan derajat dan elongasi peredaran benda-benda langit, maka sejatinya imkan rukyat bersifat lokal dan tidak universal atau meliputi seluruh kawasan dunia.
Pasalnya, imkan rukyat saat visibilitas pertama hanya meliputi sebagian muka bumi saja.
Di saat suatu bagian dunia sudah imkan rukyat, daerah lain belum mengalaminya, bahkan di tempat itu bulan masih di bawah ufuk.
Keadaan inilah yang menghendaki adanya prinsip transfer imkan rukyat.
Baca Juga: Mengangkat Kearifan Lokal Nyadran Desa dengan 'Tradisi Tenongan', Ini Selengkapnya
Oleh sebab itu, maka transfer imkanu rukyat dari daerah yang telah mengalami imkan rukyat diperlukan pada kawasan yang belum mengalaminya atau mustahil mengalaminya.
Dan proses transfer ini pun tidak bisa dilakukan terbalik. Kawasan yang sudah imkan rukyat dilarang menunggu kawasan yang belum imkan rukyat karena melanggar perintah Nabi Saw yang artinya, “Berpuasalah kamu ketika melihat hilal…”.