3. Menjauhkan dari api neraka
Dalam salah satu Hadis yang diriwayatkan oleh Thabrani dan Baihaqi, Ibnu Abbas r.a. berkata, bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa beritikaf satu hari karena mengharap keridhaan Allah, Allah akan menjadikan jarak antara dirinya dan api neraka sejauh tiga parit, setiap parit sejauh jarak timur dan barat”. (H.R. Thabrani dan Baihaqi).
4. Diampuni segala dosanya, dibangunkan istana di surga, dan mendapatkan malam Lailatulqadar
Baca Juga: Setujui Usulan Rehab Balai Desa, Bupati Tiwi Alokasikan Bantuan Bagi Karanggambas
Melaksanakan iktikaf di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dapat menghapus segala kesalahan atau dosa yang telah diperbuat oleh seorang hamba.
Sudah menjadi kodratnya, tidak ada satu pun manusia yang luput dari kesalahan, kekhilafan, dan dosa. Sehingga, agar bisa terbebas dari noda, maka harus disucikan dengan cara bertobat, salah satunya dengan melaksanakan iktikaf di masjid.
Selain diampuni segala dosanya, seorang hamba yang melakukan iktikaf di masjid pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan juga akan dibangunkan istana oleh Allah SWT. di surga. Istana yang tentunya sangat berbeda dengan istana yang berada di dunia.
Baca Juga: Sosialisasikan Tahapan Pemilu 2024, PPK di Banjarnegara Dilatih Optimalkan Media Sosial
Dan satu lagi, seorang muslim yang melaksanakan iktikaf pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, jika dilakukan dengan penuh keikhlasan dan kekhusyukan, maka berpotensi untuk mendapatkan kemuliaan daripada Lailatulqadar.
Suatu malam yang akan diberikan ganjaran kebaikan serta kemuliaan sebanyak lebih dari 1000 bulan.