Mengapa Orang Jawa Menikah pada Bulan Suro Dilarang? Begini Penjelasan Primbon Jawa

- 17 Juli 2023, 21:16 WIB
Pasangan pengantin adat Jawa sedang melakukan prosesi kacar-kucur
Pasangan pengantin adat Jawa sedang melakukan prosesi kacar-kucur /Sukoharjoupdate/ Kinan Riyanto /

Meski demikian, tidak ada larangan dalam Islam untuk menggelar hajatan, terutama pernikahan pada bulan Muharram. Bulan Muharram justru termasuk bulan yang dimuliakan Allah SWT.

Sebagaiaman dijelaskan dalam sebuah hadits, keempat bulan yang dimaksud adalah Dzulqa’idah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Baca Juga: Dieng Beku -2 Derajat Celcius, Begini Nasib Pendaki Gunung Prau

Artinya: “Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban,” (HR Bukhari Muslim).

Sedangkan menikah adalah salah satu bentuk amal ibadah, jika melangsungkan pernikahan dengan makasud dan tujuan serta niatan untuk beribadah kepada Allah SWT, pada bulan mulia maka, semoga akan diliptkan gandakan pahalnya oleh Allh SWT.***

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: beragam sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah