Fenomena Bulan Suro! Masyarakat Jawa Meyakini di Bulan Ini Tak Baik untuk Menikah, Kenapa?

- 18 Juli 2023, 09:20 WIB
Ilustrasi Larangan Menikah. Fenomena Bulan Suro! Masyarakat Jawa Meyakini di Bulan Ini Tak Baik untuk Menikah, Kenapa?
Ilustrasi Larangan Menikah. Fenomena Bulan Suro! Masyarakat Jawa Meyakini di Bulan Ini Tak Baik untuk Menikah, Kenapa? /Pexels/Danu Hidayatur Rahman

Setelah melakukan studi kasus di Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Zainul Ula Syaifudin menyimpulkan latar belakang larangan menikah di bulan Suro adalah karena masyarakat Jawa tidak ingin bulan Suro dijadikan bulan untuk bersenang-senang. Termasuk, pernikahan yang identik dengan pesta besar.

Baca Juga: Jadwal Wayang Kulit, Selasa Kliwon 18 Juli 2023, Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap, Pangandaran, Kendal

"Hal ini disebabkan karena pada bulan tersebut terjadi peristiwa-peristiwa agung, salah satu peristiwa agung itu adalah peristiwa pembantaian terhadap 72 anak keturunan Nabi dan pengikutnya, sehingga menumbuhkan rasa haru dan menumbuhkan 'Rasa tidak pantas diri' untuk menyelenggarakan pernikahan atau hajatan," katanya.

Filosofi Larangan Menikah dan Berpesta pada Bulan Suro

Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar mengungkap filosofi tradisi pelarangan menggelar pesta pada bulan Suro. Larangan itu dilakukan, dalam rangka menghormati keluarga Rasulullah SAW yang berduka.

Baca Juga: Asah Otak 5 Menit dengan Menjawab Tebakan Katla

“Dilarangnya menggelar pesta atau acara besar pada bulan Asyura (Suro) adalah bagian dari adab kita terhadap habaib. Pada bulan itu, ahlul bait termasuk para habaib sedang berduka," ucapnya, Senin 11 Juli 2022.

KH Marzuki Mustamar menjelaskan bahwa Suro adalah bulan prihatin bagi anak cucu Rasulullah SAW. Hal itu karena cucu Nabi Muhammad SAW, Husain bin Ali bin Abi Thalib mengalami perundungan hingga terbunuh. Bahkan, dipenggal lehernya secara biadab di Padang Karbala.

“Tentu para anak dan cucu-cucu Rasulullah saw termasuk para habaib jika teringat Husain dibunuh pada bulan itu akan menganggap Asyura sebagai bulan duka,” ujarnya.

Baca Juga: Desa Petambakan Banjarnegara Adakan Pemilihan BPD, Sekcam Madukara: Bisa Jadi Percontohan

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x