Ikhlas Logika Tinggi hingga Orang Resah Bisa Tertawa, Simak 3 Nasehat Gus Baha Ini...

- 5 Agustus 2023, 04:50 WIB
Ikhlas Logika Tinggi hingga Orang Resah Bisa Tertawa, Simak 3 Nasehat Gus Baha Ini...
Ikhlas Logika Tinggi hingga Orang Resah Bisa Tertawa, Simak 3 Nasehat Gus Baha Ini... /Berita Bantul/

BANJARNEGARAKU.COM - Memaknai hidup tiap orang akan berbeda-beda, karena setiap diberikan anugerah akal untuk berfikir. Begitu pula dengan nasib seseorang juga berbeda-beda, dan ini ada nasehat dari Gus Baha dari berbagai kajiannya.

Ada 3 nasehat dari Gus Baha secara keseluruhan tentang kehidupan dan semoga dapat menjadi bekal perenungan bagi kita semua. Ini tentang bagaimana cara ikhlas dan memaknai kehidupan.

Baca Juga: Keseruan Lomba Makan Kerupuk, Meriahkan HUT RI ke 78 di Dinkominfo Purbalingga

Dilansir Banjarnegaraku.com dari BeritaSoloRaya.com pada 29 Januari 2022, 3 Nasehat Gus Baha, Ikhlas Logika Tinggi hingga Orang Resah Bisa Tertawa.

Nah, inilah 3 nasehat yang dimaksud dari Gus Baha disimak baik-baik:

1. Ikhlas adalah logika tertinggi seorang manusia. Karena dengan ikhlas kita berpikir objektif. Jika anda punya uang Rp1 juta, kamu kasihkan fakir miskin dan kamu merasa itu uangmu, itu namanya tidak rasional.

Baca Juga: Sayembara! Membuat Desain Logo Banyumas Kota Lama Dilombakan

Bagaimana anda merasa itu uang kamu? Karena yang kerja saya. Kamu pakai apa kerja? Pakai tangan kakimu? Itu yang bikin juga Allah. Semua itu ciptaannya Allah. Kamu bisa melakukan itu, juga ciptaan Allah. Bagaimana mungkin kamu merasa uang itu milikmu.

Makanya sama-sama mengaji Al-Qur'an. Kalau orang alim yang kastanya tinggi, tentu ia akan baca yang artinya 'Bahwa semua ini miliknya Allah'.

Yang akhirnya bisa melakukan yang artinya 'Aku memberi makan kamu itu ikhlas. Ya tidak ingin kamu balas dan tidak ingin kata terima kasih.

2. Mau seperti apapun sumpeknya (resah, risau, pusing) kita, tetap orang bisa tertawa. Karena apa?

Baca Juga: Ganjar Direncanakan Bakal Secara Resmi Buka Porprov XVI Jateng

Allah mensifati dirinya, wa annahu huwa adhaka wa abka. Allah itu Adhaka 'Dzat yang bisa memberi orang bisa tertawa'. Wa Abka 'dan dzat yang memberi orang menangis'. Karena sifat Allah pasti nafizdah, sifat Allah pasti terjadi.

Kita objek. Makanya orang sumpek (resah, risau, pusing, mumet), hutangnya banyak, istri/suami tidak percaya, tetangga tidak percaya, kalau tertawa keras-keras. Karena Allah Dzat yang memberi tertawa.

Wa abka, sudah Presiden, sudah Gubernur, orang alim, sudah Menteri. Kalau Allah ingin membuat nangis ya menangis.

Baca Juga: Penting! Desa Jetis Adakan Musdes Penyusunan RKPDes Tahun 2024

Coba orang alim ngeluhnya apa? Anaknya baca jurumiyah (kitab) tidak bisa. Susah. Allah punya cara untuk Abka, untuk bikin orang menangis.

3. Suatu saat Nabi mengaji, ya mengaji beneran, mengajar di teras masjid. Ya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam,bukan Kyai.

Di tengah mengajar ada pemuda cuek. Membawa cangkul Nabi dilewati. Tidak ikut ngaji. Terus ada shohabat yang ekstrem mengomentari, 'Sial betul pemuda itu, ada Rasulullah mengaji, dia lewat. Tidak berhenti mengaji, celaka dia itu'.

Baca Juga: Banjarnegara di Peringkat 7 Porprov, Sepatu Roda Sumbang Emas

Nabi dengar komentar sahabat pada si pemuda itu.

Kata Nabi, 'laa takuulu hakadza' jangan berkata seperti itu. Dia itu, bisa saja kerja untuk iffah, supaya tidak minta-minta orang.

Itu sunnah saya, atau kerja untuk keluarga, untuk ibunya itu juga sunnah saya. Dan Allah mencintai orang mukmin yang bekerja.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Beritasoloraya.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah