Network
BANJARNEGARAKU.COM - Dalam menjalani roda kehidupan yang terus berputar, siapa yang tidak mengingkan hidup yang serba kecukupan, apalagi hidup kaya. Demi mencapai keinginan hidup kaya, tidak sedikit yang menghalalkan segala cara hanya untuk mengejar predikat hidup kaya. Memiliki rumah mewah, mobil mewah, dan segala bentuk kemewahan dunia lainnya.
Akan tetapi, kekayaan yang didapatkan melalui jalan yang salah misalnya pergi kedukun, atau bahkan cara lain yang sudah pasti melanggar norma – norma agama, intinya yang penting kaya, tidak peduli cara apa yang akan ditempuh hanya demi kekayaan semata.
Agama islam jelas dan tegas melarang umat manusia hal – hal yang bersifat pesugihan jalur setan misalnya pergi ke dukun. Sebaiaman sabda Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan oleh Muslim yamg artinya, “Barangsiapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu, tidak akan diterima sholatnya selama empat puluh malam.” (HR. Muslim).
Baca Juga: Drs. Ahmad Khifni : Pandangan Islam Terhadap Alam Semesta
Bayangkan, jungkir balik melakukan sholat selama 40 hari dan masih pergi ke dukun untuk melakukan pesugihan, namun sholatnya tidak terima oleh Allah SWT. hal itu tentu amatlah disayangkan. Untuk itu, tempuhlah jalur lain untuk mencari kekayaan, seperti bekerja, berusaha, dan berdoa.
Agar lebih cepat dijabah dalam berdoa, tentunya harus melalui perantara seorang guru yang dekat dengan Rabb-Nya, karena jika doa hasil dari ijazah seorang guru, akan lebih cepat diijabah, akan tetapi tidak hanya menggantungkan kepada doa saja, tetapi harus diimbangi dengan usaha yang maksimal.
Sebagaimana yang dilaukan oleh guru kita semua yakni Maulana Habib Luthfi bin Yahya. Dalam sebuah kesempatan, Habib Luthfi bin Yahya memberikan ijazah doa kepada jamaah yang hadir, maupun kepada jamaah yang menyaksikan melalui platfrom media sosial, tentang doa yang dapat menarik rezeki dari segala arah.
Baca Juga: Inginkan Rezeki Mengalir Deras Tiada Henti, Mbah Moen: Istiqomahkan Membaca Doa Ini!
Amalan ini diberikan pertama kali diberikan kepada seseorang yang datang kepadanya dan mengeluh soal rezeki keluarganya. Semula ada seseorang yang menyampaikan masalah kepada Habib Luthfi bin Yahya, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini. Seseorang itu menyampaikan penghasilan yang ia dapatkan, belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
