Network
BANJARNEGARAKU.COM - Setiap tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Hijriyah di kenang sebagai hari kelahiran Nabiyullah Muhammad SAW. Banyak di antara Umat Muslim memperingatinya sebagai wujud rasa cinta dan kasihnya kepada Rasulullah SAW. Berbagai bentuk kegiatan sesuai dengan tradisi dan budaya daerah setempat mewarnai peringatan ini.
Ada yang mengisi dengan kegiatan pengajian oleh kiai – kiai kampung atau bahkan kiai besar, ada yang mengisi dengan membaca sholawat al barzanji secara berjamaah dalam satu waktu namun, ada juga yang membaca sholawat al barzanji selama satu bulan penuh.
Apapun bentuk kegiatannya, semuanya adalah bentuk rasa cinta terhadap Nabi Muhammad SAW. dan selalu berharap kelak akan mendapatkan syafaat di yaumil akhir kelak.
Dalam bacaan sholawat baik dari kitab maulid, mapun al barzanji terdapat bacaan Mahalul Qiyam, dimana saat bacaan ini dilantunkan harus diiringi dengan Gerakan berdiri sebagai bentuk penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun Bertemu Menko Marves, Ternyata Ini yang Dihabas, Bagus Itu..
Tentu saja hal itu tidak boleh diremehkan, banyak cerita bahwa Nabi Muhammad SAW hadir ketika sedang mahalul qiyam namun hanya kekasih Allah lah yang dapat melihatnya.
Walaupun sudah wafat, tapi masih memperhatikan umatnya. Sebagaimana dalam sebuah kisah pemuda yang terbelit hutang-piutang, di tengah kubangan kemiskinannya. Seorang lelaki yang dulunya kaya raya lalu jatuh bangkrut sampai terbelit utang sana sini, ia menanggung utang yang begitu besarnya.
Setiap hari, rumahnya penuh dengan orang yang menagih hutang. Hingga pada suatu hari ia pergi ke tempat salah seorang saudagar kaya. Kedatangannya tiada lain adalah untuk meminjam uang pula. Saat itu, lelaksi tersebut meminjam uang sebanyak 500 dinar.
