Dijadikan Google Doodle, Luar Biasa 'The Godfather of Broken Heart' Ini Perjalanan Karirnya

26 Februari 2023, 22:57 WIB
Dijadikan Google Doodle, Luar Biasa 'The Godfather of Broken Heart' Ini Perjalanan Karirnya /

BANJARNEGARAKU.COM - Terkenang selalu dengan petikkan lagu "Ning setasiyun balapan, kutho Solo sing dadi kenangan. Kowe Karo aku"? Ya, itu petikan dari judul lagu Stasiun Balapan yang dibuat oleh Didik Prasetyo atau dikenal sebagai Didi Kempot.

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4552716111294309

Ini alasan mengapa Google memilih 26 Februari, hal ini lantaran tepat di tanggal tersebut pada tahun 2020, penyanyi campursari itu menerima Billboard Indonesia Lifetime Achievement Award.

Baca Juga: Hebat! 2 Tahun Kepemimpinan Tiwi-Dono, Ini Deretan Capaian Prestasinya, Simak Selengkapnya

Seperti yang dikutip Banjarnegaraku.com dari Malang Terkini pada Minggu, 26 Februari 2023, Dijadikan Google Doodle, Begini Perjalanan Karir 'The Godfather of Broken Heart'.

Sang legenda adalah seorang ahli musik campursari Jawa, Ternyata Didi Kempot telah menulis lebih dari 700 lagu sepanjang kariernya yang sangat produktif.

"Pada hari ini di tahun 2020, dia menerima Billboard Indonesia Lifetime Achievement Award," tulis Google.

Baca Juga: Pengunduran Diri Rafael Diduga untuk Hindari Proses Hukum, MAKI: Belajar dari Kasus Lili Pintauli Siregar

Inilah Perjalanan karir Didi Kempot:

Penyanyi dan penulis lagu Didik Prasetyo atau dikenal sebagai Didi Kempot, lahir di Solo, 31 Desember 1966. Bakatnya diwariskan dari ayahnya, Ranto Gudel yang juga penyanyi campursari.

Sedangkan, Ranto Gudel sendiri merupakan seorang pelawak yang kondang dalam pagelaran sandiwara Jawa khususnya Ketoprak.

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4552716111294309

Dan Didi kempot juga diketahui adalah adik dari Mamiek Prakoso, namun Mamiek yang merupakan abang lebih menaruh minat pada grup lawak Srimulat kala itu.

Baca Juga: Sikembang Glamping, Penginapan di Alam Terbuka Menarik untuk Dicoba

Sementara saat sejak berusia 18 tahun, Didi mulai mengamen untuk mencari nafkah, ia bersama teman-teman pengamen membentuk band jalanan bernama Kempot (Kelompok Pengamen Trotoar), dari situlah nama belakang panggilannya berasal.

Usai seharian mengamen, tak jarang Didi nyambi merekam lagu-lagunya pada kaset kosong, sebagian besar kaset ciptaannya ia kirim ke studio, tapi tidak ada satupun studio yang mau mengorbitkannya, tapi Didi kempot tak patah arang demi mimpinya

Perdana Debut lagu Cidro yang jadi debut Didi Kempot

Baca Juga: Catat Jadwalnya, Penjualan Tiket Kereta Api Lebaran 2023 Segera Dibuka, Jangan Sampai Kehabisan!

Pada tahun 1989, Didi memulai debutnya menciptakan lagu berjudul Cidro, debut single hitnya itu menjadi populer di Belanda dan Suriname yang merupakan 2 negara dengan diaspora suku Jawa yang signifikan.

Dan sejak saat itu, Didi Kempot pun mulai menandatangani kontrak dengan label musik, itu menjadi peluang masuknya musik campursari dalam arus utama.

Saat Didi kempot mengadakan tur di Belanda tahun 1993, ia terharu dengan para fansnya yang sudah hafal lirik lagunya, dia tetap lanjut untuk merilis sepuluh lagu di Belanda dan Suriname.

Baca Juga: Bila Debt Collector Datang Menagih, Himbauan APPI Himbau Tanyakan 4 Surat Ini, Ini Ciri-ciri Mata Elang

Selama beberapa tahun terakhir, musik campursari Didi Kempot alami kebangkitan pamor di kalangan generasi muda.

Lagu-lagunya yang menyentuh hati orang-orang romantis yang ambyar, putus asa di seluruh Indonesia dan dunia. Tetap dikenang abadi Didi kempot. Pesonamu tak kan pernah padam.***

Editor: Nowo Sarwidi, S.Pd

Sumber: Malang Terkini

Tags

Terkini

Terpopuler