BANJARNEGARAKU.COM - Ratusan pengendara bermotor banyak yang terjaring razia, hal itu diungkapkan Kanit Turjawali Satlantas Polres Metro Depok, AKP Budi, bahkan pelanggaran yang dilakukan para pengendara kendaraan bermotor luar biasa. Pernyataan tersebut diberikan dengan diberlakukannya kembali tilang manual.
Pada Kamis 18 Mei 2023, Polres Metro Kota Depok mulai Memberlakukan kembali tilang manual. Dalam operasi tersebut, banyak pelanggar yang terjaring razia.
Baca Juga: MWC NU Purwareja Klampok Gelar Musker ke-2, Sukseskan Program Kerja yang Sudah Dirumuskan
"Mayoritas pelanggar lalu lintas adalah pengendara sepeda motor. Salah satunya tidak memakai helm saat berkendara. Dari 495 pelanggar, yang enggak pakai helm ada sekira 300," kata AKP Budi.
Dilansir Banjarnegaraku.com dari Pikiran-Rakyat.com pada 18 Mei 2023, Tilang Manual Diberlakukan, Polres Metro Depok: Pelanggaran Lalin Luar Biasa.
Operasi ini merupakan pemberlakuan kembali tilang manual itu sesuai dengan perintah Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kebijakan tersebut dilakukan karena maraknya pelanggaran yang terjadi di jalan raya.
Baca Juga: Liga Champion: City Mempermalukan Madrid dengan Skor Telak 4-0
Pengendara abaikan Keselamatan
Ditambahkan AKP Budi, pelanggaran yang terjadi di jalan raya semakin hari semakin luar biasa. Ia menilai para pengendara sudah abai dengan keselamatan mereka.
"Semakin hari pelanggaran lalin luar biasa, orang sudah tidak peduli keselamatan lalin. Enggak pakai helm, lawan arus sudah seenaknya sendiri. Kita sesuai perintah pimpinan melaksanakan penindakan dengan tilang manual," ujar AKP Budi.
Tidak dipungkiri oleh AKP Budi, ketika tilang manual ditiadakan, pelanggar yang tertangkap kamera tidak banyak, berbanding terbalik ketika kebijakan tersebut diadakan lagi. Hal tersebut mengingat tidak semua area dipasangi kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Baca Juga: 626 Orang Bacaleg di Banjarnegara Siap Berkompetisi pada Pemilu 2024! 373 Laki-laki, 253 Perempuan
"Sejak tilang manual ditiadakan, perolehan tilang ETLE minim karena banyak wilayah yang tidak terjangkau ETLE. Maka itu, perintah pimpinan untuk tilang manual di seluruh titik rawan kecelakaan dan kemacetan," ucap AKP Budi dikutip Banjarnegaraku.com dari Pikiran-Rakyat.com.***