Lira Turki Anjlok ke Rekor Terendah Baru saat Erdogan Klaim Kemenangan dalam Pemilihan Presiden

29 Mei 2023, 05:37 WIB
Ilustrasi uang kertas satu dolar AS terlihat di samping uang kertas lira Turki. /REUTERS/Murad Sezer/

 

BANJARNEGARAKU.COM - Lira Turki melemah ke rekor terendah baru terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Presiden Tayyip Erdogan mengklaim kemenangan dalam pemilihan presiden Turki pada Minggu 28 Mei 2023.

Para pelaku pasar memberi respons negatif atas klaim kemenangan Erdogan, karena kemenangan itu dinilai akan mengarahkan pemerintahannya semakin otoriter memasuki dekade ketiga.

Mata uang lira Turki dibuka pada 20,05 terhadap dolar AS saat perdagangan hari Minggu baru berlangsung, tidak jauh dari rekor terendah 20,06 yang dicapai pada hari Jumat 26 Mei 2023.

Baca Juga: Erdogan Klaim Kemenangan dalam Pemilihan Presiden Turki, Dekade Ketiga Dinilai Akan Semakin Otoriter

Lira, rentan terhadap ayunan tajam sebelum jam perdagangan reguler, telah melemah lebih dari 6% sejak awal tahun dan kehilangan lebih dari 90% nilainya selama dekade terakhir dengan ekonomi dalam cengkeraman siklus boom dan bust, yang merajalela. serangan inflasi dan krisis mata uang.

Sejak krisis tahun 2021, pihak berwenang telah mengambil peran yang semakin aktif di pasar valuta asing dengan pergerakan harian menjadi sangat kecil dan sebagian besar mencatat pelemahan.

Jika dikonfirmasi oleh penghitungan akhir, "Erdogan tidak mungkin menerima pendekatan ekonomi ortodoks langsung," kata Wolfango Piccoli, co-presiden di firma penasehat Teneo, dilansir Banjarnegaraku.com dari Reuters, Senin 29 Mei 2023.

"Namun, beberapa penyesuaian terhadap pendekatan heterodoks saat ini dapat diadopsi dengan tujuan mendapatkan waktu menjelang pemilihan lokal Maret 2024," katanya.

Baca Juga: PMI Serahkan Bantuan USD 100 Ribu Bantu Korban Gempa Turki, JK: Penuhi Kebutuhan Mendesak Korban

Perdagangan pada Senin 29 Mei 2023 diperkirakan akan bergerak tipis karena banyak pasar di Eropa dan Amerika Serikat tutup untuk liburan.***

Editor: Ali A

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler