Intervensi ke Jokowi untuk Cawe-cawe di Pilpres 2024, Megawati Tegaskan: Tidak Ada Tekanan...

7 Juni 2023, 01:25 WIB
Intervensi ke Jokowi untuk Cawe-cawe di Pilpres 2024, Megawati Tegaskan: Tidak Ada Tekanan... /

BANJARNEGARAKU.COM - Terkait sikap cawe-cawe Presiden Jokowi di Pilpres 2024, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri membantah keterlibatan dirinya. Megawati menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menekan Jokowi untuk urusan tersebut.

Pernyataan Megawati tersebut terjawab sudah, Hal ini tentang apakah Megawati menegur Jokowi perihal cawe-cawe dalam urusan Pilpres 2024. Presiden Jokowi juga beri penjelasan saat bersikap mau cawe-cawe atau ikut campur di Pilpres 2024.

Baca Juga: Dinperindagkop Banjarnegara Fasilitasi Audien Dengan Perwakilan Pedagang Pasar Perja

"Saya ini orang taat aturan. Kalau ditanya, ‘mungkin saja, Pak Jokowi kan dipilih ibu’, ya, iya. Tapi kan yang milih (Jokowi) juga rakyat Indonesia," kata Megawati dalam konferensi pers di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP, Selasa, 6 Juni 2023.

Dilansir Banjarnegaraku.com dari Pikiran-Rakyat.com pada 6 Juni 2023, Megawati Bantah Intervensi Jokowi untuk Cawe-cawe di Pilpres 2024: Saya Orang Taat Aturan.

Ditambahkan Megawati, pihaknya menegaskan bahwa dirinya tak punya alasan untuk menekan Jokowi. Dia juga menjelaskan bahwa dirinya menghormati Jokowi sebagai seorang presiden.

Baca Juga: Gus Baha: Datanglah Kepada Allah dalam Keadaan Apapun!

"Saya hormati sebagai presiden saya. Kalau dibilang menekan, saya nggak mengerti cara menekan-nya bagaimana. Nanti Pak Jokowi ngamuk ke saya," ujar Megawati.

Jokowi Beri Penjelasan Terkait Cawe-cawe Jelang Pilpres 2024

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga mengklarifikasi soal cawe-cawe politik yang dilakukannya menjelang Pilpres 2024. Jokowi mengaku sikap cawe-cawe itu dilakukan dengan tujuan agar kontestasi elektoral 2024 dapat berjalan dengan baik.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menginginkan agar Pemilu 2024 dapat berlangsung tanda adanya riak-riak yang bisa membahayakan bangsa dan negara. Menurutnya, cawe-cawe merupakan tanggung jawab moral dia sebagai presiden dalam masa transisi kepemimpinan nasional tahun 2024.

Baca Juga: Berkurban dihadiahkan untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal Dunia, Sementara Diri Sendiri Belum, Mana Dulu

"Ya, harus menjaga agar di kepemimpinan nasional serentak, Pilpres itu bisa berjalan baik, tanpa ada riak-riak yang membahayakan negara," kata Jokowi sebagaimana dikutip Banjarnegaraku.com dari Pikiran-Rakyat.com.

Lebih lanjut, Presiden mengaku tak akan tinggal diam ketika menangkap sinyal bahwa pesta demokrasi lima tahunan itu memunculkan potensi riak-riak politik yang membahayakan bangsa Indonesia. "Masa riak-riak yang membahayakan bangsa saya disuruh diam. Enggaklah," ucap Jokowi.

Konteks Cawe-cawe Jokowi

Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Ahmad Doli Kurnia mengklarifikasi perihal cawe-cawe politik Presiden Jokowi. Hal itu diungkapkan usai bertemu Kepala negara di Istana Kepresidenan Jakarta untuk melaporkan kepengurusan baru KAHMI pada Senin, 5 Juni 2023.

Baca Juga: Kurban Setiap Tahun Tentu Bisa? Bagaimana Caranya Simak Trik Buya Yahya

"Tadi beliau sampaikan klarifikasi soal cawe-cawe, jadi konteksnya Presiden sebetulnya ingin menyampaikan kepada siapa pun yang akan menjadi penerus atau presiden dan wakil presiden pada periode akan datang, itu harus mempunyai persepsi yang sama dalam menghadapi realitas yang tidak mudah, tetapi peluangnya besar," kata Doli.

Oleh karena itu, kata dia, Indonesia yang tengah dalam momentum untuk bisa melompat ke jenjang yang luar biasa harus dimanfaatkan oleh semua pihak, termasuk presiden. "Saya kira keterlibatan-nya bagaimana menyampaikan pesan-pesan untuk kepentingan bangsa dan negara, serta kemajuan yang akan dicapai," ucapnya.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler