BANJARNEGARAKU.COM - Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri Teguh Setyabudi buka suara terkait adanya dugaan kebocoran data Dukcapil.
Teguh mengatakan bahwa data yang berada di Breachforums formatnya tidak sama dengan data kependudukan yang ada di Ditjen Dukcapil.
"Yang bisa kami informasikan adalah bahwa data yang ada di Breachforums dilihat dari formatnya elemen datanya tidak sama dengan yang terdapat di database kependudukan yang ada di Ditjen Dukcapil saat ini," kata Teguh dikutip Banjarnegaraku.com dari Antara.
Dia mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil mitigasi preventif dan audit investigasi yang dilaksanakan oleh pihaknya bersama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tidak menemukan adanya kebocoran data.
Baca Juga: Resmi! Ini Daftar Menteri dan Wamen yang Dilantik Jokowi Hari Ini
"Direktorat Jenderal (Ditjen) Dukcapil Kemendagri bersama BSSN dan stakeholders terkait lainnya telah melaksanakan mitigasi preventif dan audit investigasi secara tepat dengan hasil sejauh ini tidak ditemukan jejak kebocoran data pada SIAK Terpusat Onlinebyang dijalankan Ditjen Dukcapil Kemendagri," ujarnya.
Walaupun begitu, sampai berita ini ditulis, Ditjen Dukcapil dan BSSN terus melakukan audit investigasi.
Disampaikan pula bahwa audit investigasi dilakukan juga pada database kependudukan dalam ranah pemerintah kabupaten atau kota.
Baca Juga: Risiko Penggunaan AI Jadi Sorotan Dunia, PBB Akan Gelar Diskusi Internasional
Sebelumnya, beredar kasus adanya dugaan kebocoran data yang diungkapkan oleh akun Twitter @DailyDarkWeb pada Sabtu, 15 Juli 2023.
Akun tersebut mengunggah adanya sebanyak 337 juta lebih data kependudukan yang dikelo Ditjen Dukcapil Kemendagri terjual kepada froum peretas.
Dalam unggahan tersebut berisikan Nomor Induk Kependudukan (NIK), agama, status kawin, akta cerai, tempat tanggal lahir, pekerjaan, nomor paspor, dan nama ibu.***