Gagal Usaha Basarnas Mengeluarkan 8 Korban dari Tambang Ilegal di Banyumas, Operasi Dihentikan

1 Agustus 2023, 23:54 WIB
Usaha Basarnas gagal menemukan 8 penambang di Banyumas /Brave/ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/tom

 

BANJARNEGARAKU.COM - Usaha Gabungan Basarnas untuk mengeluarkan 8 penambang emas ilegal tidak berhasil alias gagal. Operasi pencarian dihentikan pada Selasa 1 Agustus 2023. 

 

8 orang penambang emas ilegal asal kabupaten Bogor dilaporkan terjebak dalam lubang tambang selebar 70 x 80 cm pada Selasa malam 25 Juli 2023. Kejadian ini terjadi di desa Pancurendang, kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Basarnas Cilacap mulai usaha evakuasi pada keesokan harinya. 

 

Menggunakan 35 pompa air, Basarnas berusaha mengeringkan gua tambang sedalam 60 meter dan bercabang-cabang. Air yang semula pada ketinggian 24 meter, sempat turun sampai 12 meter saja. Namun kembali naik hingga 14 meter. 

Baca Juga: Mendoan Mas Herman Kalikidang Purwareja Banjarnegara, Sehari Terjual 600 Lembar Tempe

Basarnas juga menggunakan berbagai usaha termasuk menggunakan camera hole bantuan dari ESDM Jawa Tengah. Namun usaha mencari dan melihat posisi 8 orang korban juga tidak berhasil. 

 

Dilansir dari laman kantor berita Antara pada 1 Agustus 2023, akhirnya Tim search and rescue (SAR) gabungan yang dikoordinasi Kantor SAR Cilacap menghentikan upaya evakuasi. Saat memimpin apel penutupan operasi SAR di lokasi kejadian, Kepala Kantor SAR Cilacap Adah Sudarsa mengatakan tim SAR gabungan telah melakukan berbagai upaya evakuasi sejak operasi SAR dilaksanakan sejak hari Rabu 26 Juli 2023.

 

Berdasarkan hasil analisa serta musyawarah antara tim SAR gabungan, para ahli, dan keluarga korban, maka operasi SAR dinyatakan ditutup. Terkait dengan hal itu, Adah menyampaikan terima kasih seluruh unsur SAR baik yang terlibat maupun semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam operasi SAR tersebut. Semua unsur SAR yang terlibat akan kembali ke kesatuan masing-masing.

 

Adah juga menyampaikan belasungkawa pada keluarga korban dan permohonan maaf karena gagal menemukan korban. "Atas nama tim SAR gabungan, kami memohon maaf sebesar-besarnya dan turut berbela sungkawa atas musibah yang terjadi. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan," kata Adah berempati. 

Baca Juga: Dieng Beku dan Tembagapura Bersalju, Apa Penyebab Fenomena Penurunan Suhu?

Saat memberi keterangan pers usai apel, Adah mengatakan sesuai standar operasional prosedur (SOP) Basarnas, apabila tanda-tanda korban tidak ditemukan maupun pelaksanaan operasi tidak efisien lagi maka operasi SAR bisa ditutup. Akan tetapi seandainya suatu ketika ada hal-hal di luar perkiraan maupun hal lainnya, kata dia, operasi SAR bisa dibuka kembali.

 

Sesudah apel penutupan petugas menyegel mulut tambang dengan kayu sebagai tanda terlarang untuk dimasuki. Lalu beberapa orang menaburkan bunga dan berdoa bagi 8 orang korban. 

Perwakilan keluarga menaburkan bunga di prasasti yang menandai lokasi terjebaknya 8 penambang di dalam sumur tambang, Grumbul Tajur, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Selasa (1/8/2023). ANTARA/Sumarwoto

Perwakilan keluarga memasang prasasti di dekat lubang galian tambang emas tempat 8 penambang terjebak. Mereka menaburkan bunga dan menyalakan dupa sebagai penghormatan terakhir dan mendoakan para korban. 

 

Keluarga ikhlas dan pasrah melepas 8 orang penambang asal Bogor tersebut. Mereka tidak menyalahkan usaha gagal Basarnas mencari dan menemukan keluarga mereka. ***

 

Editor: Ali A

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler