Bima Arya Beri Klarifikasi pada Talk Show Forum Pimred PRMN, Mulai dari Soal Inovasi hingga Siap Naik Kelas

- 22 Februari 2022, 13:32 WIB
Wali KOta Bogor Bima Arya pada acara Klarifikasi Forum Pimred  Pikiran Rakyat Media Network.
Wali KOta Bogor Bima Arya pada acara Klarifikasi Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network. /Tangkapan layar YouTube PRMN/


BANJARNEGARAKU - Forum Pimred PRMN belum lama ini mengadakan talk show bersama Walikota Bogor, Bima Arya dengan tema 'Klarifikasi Bersama Bima Arya'.

Talk show 'Klarifikasi Bersama Bima Arya' digelar secara virtual, melalui zoom meeting digelar oleh Forum Pimred PRMN (Pikiran Rakyat Media Network) pada Jumat 18 Februari 2022.

Acara Talk show 'Klarifikasi Bersama Bima Arya' oleh Forum Pimred PRMN tersebut dipandu oleh Masayu Putri, membahas mengenai inovasi yang ada di Kota Bogor hingga jawaban klarifikasi Bima Arya jika dirinya siap naik kelas ke jenjang yang lebih tinggi.

Baca Juga: Kepribadian Seseorang Ternyata Bisa Diketahui Lewat Gaya Berbicara, Simak Penjelasannya

Pertanyaan pembuka seputar perubahan yang yang cukup signifikan terjadi di Bogor.

Salah satunya di bidang transportasi yang dimana Bogor dikenal dengan sejuta angkot kini beralih ke transportasi bus.

Bima Arya pun mengungkapkan alasan angkot sering membuat macet jalanan karena mengejar pendapatan atau setoran.

Hal itu dikarenakan pengemudi angkutan umum itu tidak digaji. Maka dari itu Bima mengkonversi angkot menjadi bus.

“Ada sekitar 2 tahun lah, jadi tahun 2016 kita berhasil menata ribuan angkot itu menjadi sekitar 15 badan hukum. Itu langkah pertama yang sangat signifikan, langkah kedua kemudian kita buat planningnya, jadi kita tata rute-rute di Bogor itu menjadi beberapa koridor. Kemudian kita rencanakan konsep konversi. angkot ini akan bertahap digantikan menjadi bus. 3 angkot menjadi 1 bus kira-kira begitu,” kata Bima Arya.

Walikota Bogor itu mengatakan jika angkot dikonversi menjadi bus, yang akan mendanai biaya operasionalnya yaitu Pemerintah, serta bahan bakarnya pun disubsidi.

“Kemudian yang terjadi adalah 15 badan hukum kita tawarkan, kalau masih mau beroperasi di tengah kota, silahkan konversi menjadi bus. Uangnya dari mana? Silahkan cari dana untuk membeli busnya, nanti untuk operasionalnya nanti didanai oleh pemerintah, jadi supirnya digaji, kemudian bahan bakarnya juga disubsidi,” lanjut Bima Arya.

“Sekarang sudah ada sekitar 47 bus melanjutnya sekitar 147 angkot tadi, sedang bertahap ditambah sehingga targetnya di tahun 2024 angkot di pusat kota Bogor sudah tidak ada.” ucapnya.

Baca Juga: Stop Konsumsi Makanan ini Saat Kamu Demam, Berikut Penjelasannya

Selain itu, pria yang biasa disapa Kang Bima ini menjawab perubahan-perubahan dan inovasi yang telah ia lakukan untuk Kota Bogor dari dahulu hingga saat ini.

“Jadi mulai tahun 2014, warga lebih mudah ngurus KTP, lebih mudah ngurus Kartu Keluarga bahkan sekarang kita sudah punya mall pelayanan publik, jadi kalau mau ngurus berkas-berkas di sana tinggal booking lewat online,” tutur Bima

“Akhir tahun lalu bahkan kita resmikan drive-thru untuk ngurus KTP. Jadi bisa naik sepeda kalau mau ngambil KTP sekarang, cepet banget kurang dari 3 menit. Yang kedua adalah ruang terbuka publik, kota ini harus nyaman, kota ini harus membanggakan. Jadi mulailah dari tahun 2014 ditata taman-taman kota, jalur pedestrian supaya warga itu nyaman jalan-jalan di kotanya,” kata Walikota Bogor, Bima Arya.

Dalam acara talk show tersebut, beberapa rekan dari PRMN pun memberikan pertanyaan kepada Bima Arya.

Salah satu pertanyaan mengenai isu pemekaran Kota Bogor dan rencana tata ruang termasuk pemindahan pusat pemerintahan.

“Untuk wilayah Kabupaten Bogor, itu sedang diproses pembentukan daerah otonom baru. Jadi ada Kabupaten Bogor Barat, ada beberapa daerah yang diusulkan, tapi itu diluar kota Bogor. Barangkali yang dimaksudkan pertanyaan tadi bukan di Kota Bogornya, tapi lebih di daerah Kabupaten Bogornya,” ucapnya.

“Kalau Kota Bogor sendiri wilayahnya sudah itu-itu saja dan belum ada rencana perluasan, karena prosesnya lama. Ya memang ada wacana, ada keinginan seperti beberapa wilayah di Kabupaten katanya ingin bergabung dengan Bogor. Tapi kita harus berkomunikasi dengan Kabupaten Bogor, kalau Kabupatennya tidak mau melepas ya tidak akan bisa, jadi tidak sesederhana itu,” kata Bima Arya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Memilih Daging Sapi Yang Benar, Simak Artikel Ini

Bima Arya sendiri menyebut sudah merencanakan pemindahan pusat pemerintahan Kota Bogor yang akan bergeser ke Bogor Timur.

Kurang lebih ada 6 hektar yang akan dijadikan pusat pemerintahan. Hal itu ia katakan agar di pusat Kota Bogor (Istana dan kebun raya) tidak penuh.

Selain itu Bima Arya menambahkan bahwa Kota Bogor ini sudah memikirkan langkah kedepannya agar sektor pariwisata, dan sektor-sektor lainnya tetap menarik walaupun Ibu kota negara pindah ke pulau lain.

Lalu, pertanyaan lain dilontarkan kepada Bima Arya terkait dengan sebuah restoran yang baru-baru ini dibuka di Bogor dan menyajikan minuman beralkohol.

Namun, Bima juga mensyaratkan agar restoran tersebut juga harus menyuguhkan minuman Bandrek dan Bajigur.

Bima menjawab bahwa alasan dia memberikan syarat tersebut agar restoran tersebut berbeda dengan konsep-konsep yang telah ada sebelumnya.

Bima ingin adanya kearifan lokal dengan menambahkan minuman-minuman Bandrek dan Bajigur supaya ada kekhasannya dari restoran tersebut.

Baca Juga: Pikiran Rakyat Media Network dan Promedia Bersinergi Memajukan Banyuwangi

“Sejak tahun 2014, kita agak kenceng ya untuk hal seperti itu. Saya selalu pastikan tidak ada kegiatan ilegal dalam hal tempat hiburan malam,” tuturnya.

“Terkait kewenangan tadi, alkohol itu kan ada 3 golongan, golongan A dibawah 5 persen, golongan B dan C diatas 5 persen. Kalau golongan A itu izinnya pemerintahan pusat. Tapi kalau golongan B dan C itu bisa ditentukan oleh Kepala Daerah,” jelas Bima,

“Boleh kalau dibuka, tapi sesuaikan dengan konsep kota Bogor. Gak boleh jual alkohol di atas 5 persen. Kemudian saya tambahkan lagi, ‘ya kalau bisa kalian apresiasi lah, ada kearifan lokal saya tuh penikmat, penggemar, pecinta Bajigur, Bandrek Susu begitu, busa gak itu dijual, supaya ada kekhasannya’. Begitu kira-kira, dan mereka menyanggupi,” kata Bima.

Tak hanya itu saja, ada juga pertanyaan mengenai bagaimana dirinya melihat ke depan soal kemungkinan dirinya mengambil peluang untuk menjabat sebagai DKI 1 atau Jabar 1.

Walikota Bogor itu mengatakan jika dirinya siap apabila ditunjuk oleh partainya menjadi menjadi Gubernur Jakarta maupun Gubernur Jawa Barat.

Baca Juga: Pembahasan Soal Matematika Kelas 4 SD Bab 4, Banyak Tiang Lampu yang dapat Dipasang Adalah..

“Jadi kalau saya mau naik kelas, kemana pun itu, mungkin Gubernur atau mungkin yang lain, artinya PR (pekerjaan rumah-red) yang ada di Bogor harus saya tuntaskan. Sampai 2024 masih ada list dari PR yang belum selesai, soal angkot itu masih jadi PR, soal penataan pasar itu masih jadi PR, soal stunting itu masih jadi PR, soal tawuran itu masih jadi PR. Kalau PR-nya selesai ke mana kita melangkah maka pijakan kita akan kuat,” tutur Bima.

“Jelas saya juga harus sesuaikan dengan skenario partai saya, apabila saya dipercaya ditugaskan ke salah satu dari dua titik itu atau bahkan titik yang lain, dipersiapkan untuk porsi-porsi yang lain, ya sebagai kader, sebagai Walikota dua periode ya Insya Allah saya akan siap,” jelasnya.

Menurut Kang Bima, hal yang sangat bisa dikembangkan dari Jawa Barat adalah karena alamnya hingga kulturnya yang membuat Jabar ini menjadi Kota yang indah, aman dan nyaman.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 4 SD MI Halaman 129 130 Peta Pikiran 'Melaksanakan Sikap Toleransi'

“Jadi menurut saya kekuatan terbesar Jawa Barat adalah alamnya, manusianya dan kulturnya, itu kalau bicara soal Jawa Barat,” kata Bima.

Di akhir perbincangan Bima diminta untuk mendeskripsikan tokoh yang akan disebutkan oleh host.

Dimulai dari nama Anies Baswedan, Bima menyebut bahwa Anies sosok intelektual, cerdas, cermat dan memiliki visi yang baik tentang visi misi yang baik tentang Indonesia masa depan.

Lalu ada nama Ridwan Kamil. Bima mengatakan bahwa Kang Emil merupakan ahli tata kota yang hijrah menjadi politisi dan sangat sukses untuk membangun kedekatan dengan kaum milenial, dengan pendekatan-pendekatan yang kreatif inovatif dan paling piawai dalam berselancar di dunia sosial media dengan cara humoris dan jenaka.

Ganjar Pranowo dideskripsikan oleh Bima yaitu orang yang merakyat, simpatik, gagah, berani, nasionalis dan punya prospek yang sangat cerah untuk memimpin Indonesia di masa depan.

Lalu yang terakhir ada nama Sandiaga Uno. Bima menyebut Sandiaga merupakan pengusaha terkenal, sukses membangun Bisnis, kemudian memiliki catatan yang baik, ketika terjun dalam politik dan sangat humble, informal dan memiliki kesamaan dengannya.

Baca Juga: Soal Matematika Kelas 4 SD Bab 4, Sisa Kertas Karton Tersebut Adalah Berbentuk Persegi Panjang dengan Ukuran?

Bima Arya pun memberikan pesan untuk warga Bogor dan kita semua supaya lebih baik ke depannya. Dengan cara kita bersatu, Bima mengatakan kita bisa membuat masa depan yang lebih cerah.

“Mudah-mudahan pandemi ini menjadikan kita semua lebih baik, lebih akrab, lebih guyub, lebih solid, lebih bersatu, dan hanya dengan bersatu dengan guyub ini masa depan kita bisa jemput bersama-sama dengan lebih cerah. Bukan saja hanya untuk Bogor, bukan saja hanya untuk Jawa Barat, bukan saja Jakarta. Tapi Insya Allah kita menuju Indonesia yang Jaya dan membanggakan,” tutupnya.

Sebagaimana artikel yang sudah tayang sebelumnya oleh JakselNews.Com dengan judul Klarifikasi Bima Arya Bersama Forum Pimred Pikiran Rakyat, Bahas Soal Inovasi di Kota Bogor.***

Editor: Dimas Diyan Pradikta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah