Diduga Air Bercampur Lumpur, Sebabkan Ikan Mabok di Aliran Sungai Serayu

- 2 April 2022, 08:45 WIB
Diduga Air Bercampur Lumpur, Sebabkan Ikan Mabok di Aliran Sungai Serayu
Diduga Air Bercampur Lumpur, Sebabkan Ikan Mabok di Aliran Sungai Serayu /

Aliran air Sungai Serayu tampak meluap hingga pinggiran tebing sungai. Sehingga, warga hanya berada di pinggiran sungai saat melihat fenomena tersebut.

Secara geografis, sebelah utara Desa Dermasari dilalui aliran Sungai Serayu yang membentang dari timur hingga barat desa. Sejak semalam hingga pagi hari, hujan turun dengan intensitas cukup lebat di Desa Dermasari dan wilayah sekitarnya.

Kondisi air Sungai Serayu tampak begitu keruh. Air berwarna putih kecoklatan mengalir cukup deras. Sesekali tampak ikan-ikan muncul di permukaan air Sungai Serayu. Bukan hanya satu atau dua ikan, tapi terkadang muncul juga segerombolan ikan.

Seperti mendapatkan rejeki dadakan, warga Desa Dermasari tak menyia-nyiakan fenomena langka "banjir ikan" di Sungai Serayu. Ikan-ikan yang berusaha menepi ke pinggiran Sungai berusaha ditangkap warga.

Baca Juga: Umat Islam di China Memulai Puasa Ramadhan 1443 H pada Minggu 3 April 2022

Mengetahui hal tersebut, warga lain yang mendapat informasi dari mulut ke mulut lalu berduyun-duyun menuju pinggiran Sungai Serayu. Mereka berusaha memanfaatkan situasi fenomena alam tersebut.

"Iwake pada mendhem," ungkap Aji Mustofa, Warga Desa Dermasari, Susukan dengan logat ngapaknya.

Menurutnya, ada kemungkinan aliran air dari pintu bendungan yang mengandung endapan lumpur bercampur air mengalir di Sungai Serayu hingga wilayah Desa Dermasari. Akibatnya, banyak ikan yang tidak kuat hidup dalam air bercampur lumpur tersebut.

Warga memanfaatkan alat-alat penangkap ikan yang dimiliki. Diantaranya seser, jala, tedong. Selain itu, tampak ada warga yang hanya menggunakan alat seadanya, bahkan memakai tangan kosong untuk menangkap ikan.

"Kemungkinan ikan tidak kuat, sebab air terlalu pekat, dan tampak di bagian insang terdapat lumpur tanah, sehingga tidak bisa bernafas, akhirnya banyak yang mati," terang Warga Desa Dermasari lainnya, Jamingun.

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x