Potensi Minyak Atsiri untuk Menanggulangi Covid-19

- 13 April 2022, 11:05 WIB
Potensi Minyak Atsiri untuk Menanggulangi Covid-19
Potensi Minyak Atsiri untuk Menanggulangi Covid-19 /Pixabay/monicore

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 3 SD MI Tema 8 Halaman 166, 167 Diagram Banyaknya Rumah

Penelitian tersebut merupakan hasil dari kolaborasi tiga SEAMEO Center, yaitu SEAMEO BIOTROP, TROPMED Malaysia, dan SEARCA Philipina

Dalam paparannya, Supriyanto menyampaikan berbagai fungsi minyak atsiri dalam kesehatan yang telah diketahui, seperti mengurangi stress, sakit kepala, migrain, susah tidur, pembengkakan, dan banyak lainnya.

Salah satu produk turunan minyak atsiri, aromaterapi juga dipercaya dapat meningkatkan sistem limbik, yang memiliki peran penting dalam sistem pernafasan, detak jantung, dan peredaran darah.

“Minyak atsiri memiliki aktifitas biologis seperti antimutagenik, antikanker, antioksidan, antimikrobial, dan kemampuan antiviral yang dapat membantu untuk terapi COVID-19”, ujarnya di Forum SEAMEO Centres Policy Research Network (CPRN).

Baca Juga: Pembahasan dan Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 5 SD MI Halaman 107 108, Inilah Sifat Komponen Penyusun Campuran

SEAMEO Centres Policy Research Network (CPRN) merupakan jejaring yang dikembangkan untuk meningkatkan relevansi dari SEAMEO Centres dan sekretariat terhadap kebutuhan pemangku kepentingan di bidang pendidikan untuk penelitian kebijakan di Asia Tenggara.

Minyak atsiri yang sering disebut sebagai minyak esensial (essential oils) kata Supriyanto merupakan hasil ekstraksi minyak dari tanaman yang umumnya dilakukan melalui proses distilasi.

Pemanfaatan minyak atsiri dan produk turunannya digunakan sebagai bahan obat herbal, aromaterapi, industri kesehatan, kosmetik, pangan, kuliner, hingga pertanian sebagai pestisida alami.

Baca Juga: Pembahasan Lengkap Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati, Kunci Jawaban Kelas 4 SD MI Tema 9 Halaman 55 56

Namun demikian menurutnya masih diperlukan penelitian lanjutan yang lebih terfokus mengenai minyak atsiri yang terdapat di Asia Tenggara melalui analisis fitokimia, uji efektifitas, uji keamanan, uji klinis, dan Good Laboratory Practices (GLP) yang memadai.

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah