Pihak keluarga mengaku tidak terima Reni yang diperlakukan tidak manusiawi.
Baca Juga: Nahdlatul Ulama Banyumas adakan Lomba Administrasi dan Kebersihan Masjid, Berikut Daftar Juaranya
"Saya tahu kondisi ibu malah dari media sosial. Sejak saat itu saya sedih, bahkan tidak bisa tidur memikirkan nasib ibu," kata Syawal, anak kandung Reni, seperti dilaporkan kontributor "PR" Agung Nugroho.
Syawal bercerita, ibunya bekerja menjadi asisten rumah tangga pada sebuah keluarga di Taiwan. Reni berada di Taiwan sejak empat belas bulan lalu.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Gotong Royong atau Sambatan, Wujud Solidaritas Sosial Kehidupan Bermasyarakat
Selama itu pula, kata Syawal, ibunya mengalami penyiksaan fisik dan psikis hebat dari majikannya.
Kuwu (Kepala Desa) Kedokanbunder, Waskim, merespons cepat kondisi Reni.
Begitu mendapat laporan warganya disiksa di Taiwan, Waskim meneruskan informasi tersebut ke BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia), Bupati Indramayu, bahkan ke presiden.
Baca Juga: Heboh! Aksi Maling Kepergok Pemilik Rumah di Kenteng Banjarnegara
"Sudah, kami sudah sampaikan kasus ini ke BP2MI. Untuk itu, kami berharap agar Ibu Bupati dan Presiden turun tangan atas kasus yang menimpa warga kami di Taiwan ini," kata Waskim.