Stunting di Indonesia, Kepala BKKBN Ungkap Selain Makanan, Faktor Lingkungan Juga Sangat Berpengaruh!

- 19 Juli 2022, 12:37 WIB
 Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo
Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo /


BANJARNEGARAKU.COM – Stunting di Indonesia, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo mengungkapkan, selain makanan faktor lingkungan juga sangat berpengaruh.

Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo pada artikel ini akan mengulas mengenai faktor yang menyebabkan indeks angka stunting masih cukup tinggi di Indonesia.

dr Hasto Wardoyo Kepala BKKBN menyebutkan, indeks angka stunting di Indonesia per Mei 2022 berada di angka 24,4 persen, masih di atas angka standar yang ditetapkan WHO yakni di bawah 20 persen.

Baca Juga: Bersiaplah! Dieng Culture Festival 2022 Siap Digelar, Catat Tanggalnya dan Berikut Rangkaian Acaranya

Hasto mengatakan bahwa meski sumber pangan sangat melimpah di Indonesia, faktor lain seperti lingkungan menjadi penyebab tingginya angka stunting.

Dia menggarisbawahi faktor lingkungan yang masih belum cukup baik di Indonesia termasuk kondisi rumah hingga sanitasi.

Konsumsi air bersih juga menjadi faktor yang sangat penting.

“Kita punya lingkungan yang belum 100 persen bagus,” ujar Hasto dalam KLARIFIKASI bersama Forum Pimred pada 18 Juli 2022.

Baca Juga: Viral! Lima Belas Tahun Menikah, Suami Istri Punya Tabungan 1 Triliun Lebih

“Sebagai contoh rumah yang kumuh, berdesak-desakan, kurang ventilasi, sehingga TBC-nya bisa tinggi. Anak yang terkena TBC, meski pun makanan melimpah, tetapi mudah batuk, pilek, nafsu makan kurang, berat badan nggak naik-naik,” jelasnya.

Sanitasi dan kebersihan juga penting, dan jika tidak terjaga maka kotoran atau bakteri bisa dibawa oleh lalat yang menghinggap ke makanan.

Dari situ, kemungkinan tingkat diare menjadi lebih tinggi sehingga menyebabkan stunting pada anak-anak.

Baca Juga: Mengapa Masih Terjadi Hujan di Musim Kemarau, Berikut Penjelasan BMKG

“Kalau diare, mau naik berat badannya nggak jadi, akhirnya stunting,” katanya.

Di beberapa daerah tertentu, kata Hasto, masih ditemui lingkungan yang bahkan tingkat kebersihannya masih di bawah 50 persen.

Jadi, indeks angka stunting di Indonesia yang masih tinggi bukan hanya karena faktor makanan, tetapi juga lingkungan.

“Lingkungan sangat berpengaruh,” tegasnya.

Baca Juga: Waspada Efek Berantai Stunting, Salah Satu Penyebab Perlambatan Ekonomi, Simak Selengkapnya

Dalam mencegah stunting, BKKBN melakukan berbagai updaya termasuk dalam memberikan edukasi pada generasi muda.

BKKBN membentuk duta seperti ‘ayah generasi berenca’ dan lainnya untuk kemudian melakukan sosialisasi.

Itulah penjelasan Kepala BKKBN mengenai faktor penyebab stunting di Indonesia yang masih tinggi dalam KLARIFIKASI bersama Forum Pimred pada 18 Juli 2022.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Klarifikasi PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah