BANJARNEGARAKU.COM - Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) dan Securities and Exchange Commission (SEC) sedang menyelidiki peran Goldman Sachs Group (GS.N) dalam dua kesepakatan dengan Silicon Valley Bank pada hari-hari terakhir kebangkrutan bank tersebut.
Diketahui, Silicon Valley Bank dinyatakan kolaps dan ditutup oleh Federal Deposit Insurance Corporation (selaku badan regulator) pada 3 Maret 2023 lalu.
Bank terbesar urutan ke-16 di AS itu resmi dinyatakan bangkrut hanya 48 jam setelah berencana mengumpulkan dana untuk menambah modal.
Baca Juga: Nah Ini! Senat AS Kukuhkan Nusrat Choudhury sebagai Hakim Federal Wanita Muslim Pertama
Dilansir Banjarnegaraku.com dari Reuters berdasarkan laporam Wall Street Journal (WSJ), Kamis 16 Juni 2023, Silicon Valley Bank membukukan kerugian $1,8 miliar atas penjualan portofolio obligasi kepada Goldman Sachs Group. Raksasa Wall Street itu juga merupakan penjamin emisi untuk penjualan saham yang gagal oleh bank yang akhirnya membuka jalan bagi kehancurannya.
The Fed dan SEC sedang mencari dokumen yang berkaitan dengan peran Goldman Sachs sebagai pembeli portofolio sekuritas dan penasihat peningkatan modal, kata laporan itu.