Network
BANJARNEGARAKU.COM - Korban konflik Israel Palestina terus bertambah. Dilaporkan jumlah korban di kedua pihak masing-masing mencapai lebih dari 1000 tewas dan hampir 9 ribu orang lainnya luka-luka. Jumlah ini kemungkinan besar akan terus bertambah seiring ambruknya sistem pelayanan kesehatan di Gaza. Syukur, 143 WNI yang terjebak di wilayah konflik selamat.
Hingga Rabu malam, 11 Oktober 2023, jumlah korban tewas akibat konflik Israel dan Hamas mencapai angka yang mengkhawatirkan. Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina, sekitar 1.100 orang tewas dan 5.339 lainnya terluka di Jalur Gaza. Di pihak Israel, dilaporkan ada sekitar 1.200 orang tewas dan 3.418 orang terluka akibat konflik ini.
Baca Juga: 5 Negara yang Gelar Unjuk Rasa Dukung Palestina, Australia hingga Amerika Serikat, Indonesia Pasti
Diberitakan oleh pikiran rakyat bahwa Kemlu RI mencatat setidaknya ada 143 orang WNI yang sedang berada di wilayah perang.
"Alhamdulillah, tidak ada warga negara Indonesia total 143 itu yang menjadi korban. Namun, tentu kita tetap mengimbau mereka untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian," Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha kepada wartawan, Jumat, 13 Oktober 2023 seperti dikutip dari pikiran rakyat.
Judha melanjutkan, Kemlu RI sampai saat ini konsisten menjalin komunikasi bersama para WNI di Palestina dan Israel. Selain itu, pemerintah juga memastikan Rumah Sakit Indonesia di Palestina siap siaga menangani korban yang masuk.
"Seperti di rumah sakit Indonesia itu ada fasilitas, kita bisa gunakan di situ. Dan kemudian di rumah-rumah juga seperti itu dan selalu keep contact dengan kita," kata dia.
Baca Juga: Konflik Mengarah ke Genocida, Duta Besar Palestina Meminta Ini Kepada Takmir Masjid di Indonesia
Adapun, kata Judha, terdapat 10 WNI yang menetap di Gaza, dengan tiga diantaranya menyandang status relawan MER-C.
"Tiga relawan dari MER-C yang mereka tinggal di rumah sakit Indonesia dan kemudian lainnya berasal dari dua keluarga Indonesia yang menikah dengan warga setempat. Jadi total 10 itu tiga relawan dan dua keluarga termasuk anak-anak," ujarnya.
Kecaman dari berbagai penjuru dunia atas agresi Israel terus berlangsung. Masyarakat internasional terus memantau perkembangan konflik ini sambil berharap agar kedua belah pihak segera mencari solusi damai demi kepentingan kemanusiaan dan stabilitas regional.***
