Terpaksa Gunakan Truk Es Krim, Rumah Sakit di Gaza Kewalahan Tampung jenazah

- 15 Oktober 2023, 16:16 WIB
Potret rakyat Palestina dengan korban tewas yang terus bertambah dengan pesat, sejak eskalasi konflik antar Israel dan Hamas, per 11 Oktober 2023.
Potret rakyat Palestina dengan korban tewas yang terus bertambah dengan pesat, sejak eskalasi konflik antar Israel dan Hamas, per 11 Oktober 2023. /Dok. Reuters/

BANJARNEGARAKU.COM - Korban tewas akibat perang Israel yang hampir sepekan berlangsung menembus angka yang mengkhawatirkan. Rumah sakit di Gaza kewalahan menampung jenazah dan terpaksa menggunakan truk es krim.

Menurut otoritas berwenang Kota Gaza, jumlah korban tewas akibat perang israel Palestina mencapai lebih dari 2.200 orang dan akan terus bertambah seiring memburuknya situasi dimana tidak ditemukannya listrik dan air. Di pihak Israel, lebih dari 1.300 orang tewas termasuk tentara dan warga sipil.

Baca Juga: Bahas Perang Israel Palestina, OKI Siapkan Sidang Darurat Pekan Depan

Akibat perang dan blokade bahan dasar kehdupan oleh Israel, rumah sakit di Kota Gaza kewalahan menampung mayat dan terpaksa menggunakan truk es krim.

"Kamar mayat rumah sakit di Gaza kewalahan karena banyaknya korban tewas dalam serangan udara Israel, sehingga menggunakan truk es krim dan kendaraan makanan berpendingin untuk menyimpan jenazah," demikian laporan yang disampaikan Al Jazeera pada Minggu, 15 Oktober 2023 dan dikutip Banjarnegaraku.com dari pikiran rakyat.

Baca Juga: Konflik Mengarah ke Genocida, Duta Besar Palestina Meminta Ini Kepada Takmir Masjid di Indonesia

Anak-anak Menjadi Korban

Seorang pria Palestina membawa seorang gadis yang terluka di lokasi serangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 14 Oktober 2023.
Seorang pria Palestina membawa seorang gadis yang terluka di lokasi serangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 14 Oktober 2023.
Juru bicara UNICEF James Elder mengungkapkan, konflik Israel-Palestina telah membuat ratusan anak-anak tewas dan terluka.

"Jumlah anak-anak yang tewas di Gaza bertambah setiap jam. Pembunuhan anak harus dihentikan," katanya menerangkan.

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x