Hamas Memberi Perlawanan Sengit Terhadap Serangan Darat Israel, Taktik Gerilya Membuat Israel Kewalahan

- 3 November 2023, 16:21 WIB
Sayap militer gerakan Hamas, Brigade Al-Qassam mengumumkan bahwa mereka berhasil menghancurkan sebuah tank pengangkut pasukan Israel.
Sayap militer gerakan Hamas, Brigade Al-Qassam mengumumkan bahwa mereka berhasil menghancurkan sebuah tank pengangkut pasukan Israel. /Foto/Quds Press

BANJARNEGARAKU.COM - Pasukan Israel yang didukung oleh tank-tank melakukan serangan darat terhadap Kota Gaza pada Kamis (2/11), namun mereka menghadapi perlawanan sengit dari kelompok Hamas. Pasukan Hamas menggunakan mortir dan taktik gerilya dari terowongan bawah tanah untuk mempertahankan wilayah mereka. Sementara itu, jumlah korban jiwa warga Palestina terus meningkat akibat bombardemen Israel.

Pasukan Israel yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Itzik Cohen mengumumkan bahwa mereka telah mencapai gerbang Kota Gaza. Di sisi lain, pejuang Hamas dan sekutunya, Jihad Islam, menggunakan taktik gerilya dengan muncul dari terowongan untuk menyerang tank Israel, kemudian menghilang kembali ke dalam jaringan bawah tanah.

Baca Juga: Amerika Serikat Mendesak Israel, Agar Setujui Jeda Kemanusiaan Di Gaza

Warga setempat melaporkan bahwa serangan udara Israel terus terjadi sepanjang malam, mengakibatkan goncangan rumah terus-menerus. Namun, pada pagi hari, pasukan Israel masih berada di luar kota, terutama di pinggiran, menandakan bahwa perlawanan dari pihak Hamas lebih kuat dari perkiraan.

Israel tampaknya menggunakan strategi untuk memusatkan kekuatan di Jalur Gaza bagian utara daripada melancarkan serangan darat ke seluruh wilayah kota, mengingat kesulitan bertempur di kawasan perkotaan.

Tembakan mortir dilaporkan di sekitar Kota Gaza, dan beberapa warga melaporkan bahwa tank dan buldoser Israel terkadang melaju di atas puing-puing dan merobohkan bangunan, daripada menggunakan jalan utama.

Menurut otoritas kesehatan Gaza, sejak awal konflik, bombardemen Israel di kantong Palestina yang berpenduduk 2,3 juta orang telah menyebabkan lebih dari 8.796 kematian, termasuk 3.648 anak-anak.

Fotografi jenazah yang tergeletak di reruntuhan dan keadaan mengerikan di Gaza telah memicu seruan untuk menahan diri dari pihak-pihak terlibat dalam konflik ini. Di seluruh dunia, rangkaian protes juga terus berlangsung.

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah