AS Terima Informasi Intelijen: Rencana Wagner untuk Berikan Sistem Pertahanan Udara kepada Hizbullah

- 3 November 2023, 18:27 WIB
AS Terima Informasi Intelijen Terkait Rencana Wagner untuk Memberikan Sistem Pertahanan Udara kepada Hizbullah
AS Terima Informasi Intelijen Terkait Rencana Wagner untuk Memberikan Sistem Pertahanan Udara kepada Hizbullah /ANTARA/REUTERS/Igor Russak/as/

BANJARNEGARAKU.COM - Amerika Serikat telah menerima informasi intelijen yang mengindikasikan bahwa kelompok tentara bayaran Rusia yang dikenal sebagai Wagner berencana untuk memberikan sistem pertahanan udara kepada milisi Lebanon, Hizbullah. Hal ini dilaporkan oleh The Wall Street Journal (WSJ) yang mengutip pejabat-pejabat pemerintah AS yang tidak disebutkan namanya.

Hizbullah adalah milisi Lebanon yang mendapatkan dukungan dari Iran. Kelompok Wagner, yang didanai oleh negara Rusia dan kini dikendalikan oleh Kremlin setelah pemberontakan gagal yang dipimpin oleh mantan bosnya, Yevgeny Prigozhin, pada bulan Juni, belum memberikan tanggapan terkait laporan ini kepada Reuters.

Baca Juga: Hamas Memberi Perlawanan Sengit Terhadap Serangan Darat Israel, Taktik Gerilya Membuat Israel Kewalahan

Seorang pejabat pemerintah AS yang tidak disebutkan namanya menyebutkan bahwa Washington tidak dapat memastikan apakah sistem senjata tersebut sudah dikirimkan. Meskipun demikian, pejabat-pejabat pemerintah AS terus memantau pembicaraan antara kelompok Wagner dan Hizbullah, seperti yang dilaporkan oleh WSJ.

Sistem pertahanan udara yang dimaksud adalah Pantsir-S1, yang dikenal oleh NATO sebagai SA-22, dan menggunakan rudal anti-pesawat serta senjata pertahanan udara untuk mencegat pesawat. Wagner berencana untuk memberikan sistem ini kepada Hizbullah melalui Suriah, di mana Rusia mendukung Presiden Bashar al-Assad dan terlibat dalam konflik saudara sejak tahun 2015.

Baca Juga: 3 Minggu Perang antara Israel dan Hamas, Lebih Dari 3.600 Anak Palestina Tewas Jadi Korban...

Hizbullah sendiri didirikan oleh Pengawal Revolusi Iran pada tahun 1982, di tengah-tengah perang saudara di Lebanon yang berlangsung dari tahun 1975 hingga 1990. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Iran untuk mengekspor Revolusi Islam tahun 1979 ke seluruh kawasan dan untuk melawan pasukan Israel setelah mereka melakukan invasi ke Lebanon pada tahun 1982.

Hizbullah baru-baru ini terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Israel di seberang perbatasan, sejak sekutunya dari Palestina, yaitu Hamas, terlibat dalam pertempuran dengan Israel di Gaza pada tanggal 7 Oktober.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x