Tudingan PDI Perjuangan: Pj Kepala Daerah Dicopot karena Tidak Berpihak ke Prabowo-Gibran

- 15 Januari 2024, 14:40 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, berada di Istora Senayan, Jakarta, pada hari Minggu (14/1/2024).
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, berada di Istora Senayan, Jakarta, pada hari Minggu (14/1/2024). /ANTARA/Narda Margaretha Sinambela/

BANJARNEGARAKU.COM - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, membuat klaim kontroversial bahwa sejumlah penjabat (Pj) kepala daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur telah dicopot karena dianggap tidak mau berpihak kepada pasangan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming. Menurutnya, Pj kepala daerah yang tidak bersedia berpihak ke Prabowo-Gibran diminta untuk mundur.

Saat ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

Masa kampanye Pilpres 2024 berlangsung hingga 10 Februari 2024, dengan pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca Juga: Kubu Nomor Satu dan Tiga Jalin Komunikasi, Bersatu pada Putaran Kedua?

Akui Mendapat Intimidasi

Diberitakan Antara bahwa Hasto menyatakan bahwa beberapa Pj kepala daerah yang sebenarnya netral, tetapi karena tidak mau berpihak kepada Prabowo-Gibran, akhirnya dicopot.

Keputusan ini terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Meskipun dicopot, Pj kepala daerah tersebut tetap ingin menjalankan tugasnya secara independen.

Pernyataan ini menjadi salah satu indikasi ketegangan dan persaingan yang semakin memanas jelang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024.

Hasto Kristiyanto meyakini bahwa tindakan intimidasi yang digunakan oleh kubu Prabowo-Gibran, termasuk mencopot Pj kepala daerah, tidak akan berpengaruh signifikan. Ia bahkan berpendapat bahwa masyarakat Indonesia yang menyaksikan intimidasi tersebut akan berbalik melawan Prabowo-Gibran.

Baca Juga: Banyumas Deklarasi 'Jateng Zero Knalpot Brong', Dipimpin Pj Bupati Hanung

Diam Adalah Kunci

Hasto juga menyinggung fenomena "unspoken voters," yaitu pemilih yang belum menentukan pilihan mereka secara terbuka. Menurutnya, pemilih seperti ini akan menyampaikan suaranya kepada pasangan calon Ganjar-Mahfud pada saat pemilihan di tempat pemungutan suara (TPS).

Ia melihat kekuatan diam inilah yang menjadi kunci kemenangan bagi pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto juga mengungkapkan bahwa calon presiden Ganjar Pranowo sering berkampanye di Jawa Tengah dan Jawa Timur karena di dua provinsi tersebut pendukungnya banyak yang menerima intimidasi.

Intimidasi tersebut, menurutnya, terutama terjadi kepada kepala desa, bahkan rekaman-rekaman di media sosial menunjukkan oknum-oknum TNI, Polri, dan Kejaksaan yang dinilai tidak netral.***

Editor: Afif Fatkhurahman

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah