Harga Beras Makin Meroket, Bulog Diminta Kembali sebagai Penyangga Pangan....

- 1 Maret 2024, 04:00 WIB
Beras Bulog. Harga Beras Makin Meroket, Bulog Diminta Kembali sebagai Penyangga Pangan....
Beras Bulog. Harga Beras Makin Meroket, Bulog Diminta Kembali sebagai Penyangga Pangan.... /Foto : dok. Istimewa

Kembalikan Bulog ke posisi semula

Menurut Andreas, dalam situasi dan peran Bulog yang tidak ideal seperti saat ini yang membikin pemerintah tak bakal pernah punya solusi berkelanjutan, untuk persoalan ketersediaan dan harga beras.

Baca Juga: HORE! Warga Jateng Bisa Ikut Mudik Gratis 2024, Inilah Info Persyaratan dan Siapkan Dokumennya....

Imbas dari status perusahaan umum, Bulog bakal sulit membeli gabah kering dari petani lokal dengan harga bersaing dengan perusahaan partikelir.

Tak dipungkiri, selama bertahun-tahun terakhir, tuturnya, petani lokal lebih memilih menjual gabah kering ke perusahaan swasta, karena cuma perusahaan besar yang mampu membeli harga gabah kering dengan margin keuntungan untuk petani.

"Kembalikan Bulog ke posisi semula sebagai penyangga pangan," kata dia, "Bulog semestinya boleh rugi karena tugas menyangga pangan. Dengan begitu mereka membeli gabah dengan harga lebih tinggi dari harga pasar, lalu menjual beras yang mereka simpan saat paceklik dengan harga di bawah pasar." imbuhnya.

Baca Juga: Tiket Kereta Api Tambahan Mudik Lebaran 2024 Gelombang 2 Kapan Dibuka? Cek Info Terbaru dan Jadwalnya Disini..

Menurut Andreas, sekarang Bulog harus untung karena mereka berstatus perusahaan umum.

"Kalau tidak boleh rugi, saat ada persoalan harga dan ketersediaan beras seperti hari-hari ini, buat apa pusing, mereka tinggal impor saja," katanya.

Jika dilihat berdasarkan data Kementerian Pertanian tahun 2022, saban tahun 90.000 sampai 100.000 hektare sawah berubah fungsi. Alih fungsi sawah salah satunya terjadi di Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Petani mengubah sawahnya menjadi lahan jagung lantaran tingginya biaya produksi gabah.

Namun begitu, Ampek Nagari bukan satu-satunya wilayah yang melakukan alih fungsi sawah, di Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur juga sawah dikonversi menjadi lahan pertanian selain padi. Petani mengubahnya menjadi kebun tebu.

Halaman:

Editor: Dian Sulistiono

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah