Ternyata Siswa SMA Ini Baru Tahu kalau Bunga Melon Harus Dikawinkan Seperti Itu

24 April 2024, 13:30 WIB
Pelajaran dengan Observasi langsung ke green house Agrotera Banjarnegara /Brave/Heni

BANJARNEGARAKU.COM - Ratusan siswa SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara menembus hujan yang turun Selasa pagi 24 April 2024. Menggunakan puluhan angkutan kota (angkot) mereka menuju ke kebun hidroponik Agrotera yang berjarak sekitar 11 Km. 

Kegiatan belajar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kali ini dilaksanakan di luar ruang. Tujuannya mengobservasi tanaman Melon yang ditanam dengan metode hidroponik. 

Beruntungnya, Kebun hidroponik Agrotera yang berada di kelurahan Semampir ini berbentuk greenhouse dengan atap transparan. 

Baca Juga: 5 Negara Paling Bahagia di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Siswa-siswi SMAN 1 Sigaluh dalam observasi dipandu langsung oleh Moko, pemilik Agrotera. Sementara Yunus Rosyadi pemilik Kebun hidroponik Banjarnegara Bersemi ikut mendampingi. 

Mayoritas siswa mendapatkan pengetahuan baru bahwa buah seperti Melon bisa ditanam dengan metode hidroponik. Agrotera menanam Melon dengan menggunakan metode Nutrient Film Technique (NFT). 

Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) adalah salah satu teknik hidroponik yang menggunakan sistem sirkulasi nutrisi dengan aliran nutrisi yang tipis atau serupa dengan film. Dalam sistem NFT, akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen. 

Baca Juga: Tahukah Anda Tentang Bahaya Chemical Pneumonia dari Penggunaan Vape? Temukan Jawabannya Disini!

Pada hidroponik NFT, akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen. 

Selama lebih dari satu jam, mereka diajak berkeliling dan mendapat penjelasan tentang hidroponik buah melon. 

Keuntungan NFT dibandingkan metode lain adalah 

  • memudahkan pengendalian daerah perakaran tanaman 
  • kebutuhan air dapat terpenuhi dengan baik dan mudah 
  • asupan oksigen yang mencukupi. 

Baca Juga: Semai Para Pecinta Alquran, Prof Ahmad Rofiq Usulkan Ormas Buka Pendidikan Berbasis Tahfidz Quran

Kekurangan dari sistem NFT adalah ketergantungannya dengan pompa air karena harus terus menyala selama proses pertumbuhan. 

Namun karena Melon ditanam di dalam green house, maka untuk penyerbukan bunga untuk menghasilkan buah, harus dibantu manusia. 

"Dengan teknik hidroponik dan di dalam green house, hama tanaman bisa diminimalisir sehingga tidak menggunakan pestisida. Karena itu untuk penyerbukan atau pollenisasi dilakukan secara manual dengan bantuan manusia. Bunganya kita kawinkan," jelas Moko

Baca Juga: Kabar Duka: Mooryati Soedibyo, Pendiri Yayasan Puteri Indonesia Meninggal Dunia

Ikhsan Mukhafidin kelas X-4, mennyatakan kegiatan hari ini sangat bermanfaat karena bisa praktek penyerbukan secara langsung dan tahu bagaimana menentukan bunga jantan dan bunga betina, bahkan cara mengawinkannya. 

"Jadi tahu kalau melon modelnya seperti salak juga, dikawinkan. Berkebun melon dengan cara hidroponik merupakan pengetahuan baru buat saya," ujar Ikhsan. 

Serunya siswa yang belajar langsung, tidak hanya mendapat ilmu, namun juga bisa jadi ajang swafoto seperti di tempat wisata. 

Baca Juga: Kemendikbud: Kurikulum Sejarah Secara Kronologis dari SD Sampai SMA, Keliru!

Kepala SMAN 1 Sigaluh Antono Aribowo berharap kegiatan ini memancing siswa untuk memperluas wawasan. 

"Selama ini kan mereka belajar di kelas, lingkungan masyarakat juga bertani salak. Nah, ini jadi alternatif siapa tahu ke depan mereka juga bisa budidaya tanaman hidroponik sehingga saat harga salak hancur seperti saat ini, mereka yang mau jadi petani punya alternatif pertanian lain," harap Antono.

Observasi langsung ke kebun hidroponik Melon Agrotera diharapkan bisa menjadi bekal pengetahuan siswa dalam menghadapi dunia nyata kelak. ***

 

Editor: Aris BRAVE

Sumber: SMAN 1 Sigaluh

Tags

Terkini

Terpopuler