Network
BANJARNEGARAKU – Pelaksanaan evaluasi ujian sekolah untuk siswa kelas 9 SMP MTs dimulai bulan April ini.
Ujian sekolah sebagai salah satu indikator dalam penilaian yang dilakukan oleh sekolah untuk menentukan hasil belajar siswa.
Secara umum sekolah-sekolah yang melaksanakan ujian sekolah masih berbasis paper, artinya siswa mengerjakan dan menjawab soal yang tercetak dikertas.
Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 3 SD MI Tema 8 Halaman 166, 167 Diagram Banyaknya Rumah
Era perkembangan tekhnologi yang begitu cepat, menuntut siswa untuk bisa adaptif dalam perkembangan dunia digital.
Artikel ini menyajikan ujian sekolah berbasis CBT, banjarnegaraku.com memawancarai Dwiko Mulyanto, S. Pd Guru SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto terkait program tersebut.
Ada yang berbeda dengan SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto, dimana ujian sekolah berbasis Computer Based Test (CBT).
CBT merupakan perangkat program yang dirancang agar siswa dalam mengerjakan soal dalam sebuah computer, laptop dan gawai.
SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto menyelenggarakan ujian sekolah berbasis sekolah sejak tahun 2015.
Ide ini muncul dari Dwiko Mulyanto, S. Pd guru IPA yang mengelola website sekolah, dimana diweb ada fitur E-Learning.
“Program E-Learning merupakan salah satu terobosan dalam pembelajaran siswa yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja secara online,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto membuka program kelas Information and Communication Technology (ICT) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana siswa harus cakap di era digital.
Latar belakang inilah yang memunculkan program ide ujian sekolah berbasis CBT. Setiap program tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Baca Juga: 3 Golongan Narkotika, Pembahasan dan Kunci Jawaban Contoh Soal PAS UAS PJOK Kelas 5 SD MI
Kelebihan ujian berbasis CBT mengurangi penggunaan kertas dalam jumlah banyak, dimana dalam penyusunan soal dan menjawab soal ada didalam aplikasi.
CBT ini tidak hanya digunakan untuk ujian sekolah kelas 9 saja, akan tetapi bisa diaplikasi dalam penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester dan ujian sejenisnya.
Penggunaan program CBT ini tidak terpaut harus menggunakan PC dan laptop, akan tetapi bisa diakses dengan gawai.
Tekhnis yang dilakukan oleh operator CBT pertama, setelah soal dan kunci jawaban dibuat serta diketik kemudian file soal diunggah di LMS (Learning Management System) baik yang berbentuk tulisan maupun gambar di masing-masing soal.
Baca Juga: Jelang Buka Puasa, Warga Karangkobar Banjarnegara Digegerkan dengan Penemuan Jenazah
Kedua, mengecek soal dan kunci jawaban sudah terupload di LMS. Ketiga, membuat token untuk masing-masing soal disetiap mata pelajaran yang berbeda.
Keempat, memastikan munculnya token di setiap mata uji yang nantinya akan dibagikan ke siswa untuk bisa login di masing-masing akun siswa.
Kelima, uji coba pelaksanaan CBT sambil sebelum pelaksanaan dan memantau evaluasi program CBT. Keenam, mendowload hasil ujian siswa dan merekap di masing-masing mata pelajaran.
Siswa yang akan melaksanakan ujian sekolah berbasis CBT akan diarahkan oleh pengawas ruang untuk masuk ke akses link CBT.
Setelah siswa bisa mengakses link tersebut, siswa login dengan akunnya masing-masing dan memilih mata uji kemudian memasukan token, tegas Diah Pawitrasari, S. Pd sebagai pengawas di ruang ujian.
Begitu siswa login dan mengerjakan soal akan terhitung waktu mundur dan secara otomatis jika waktu sudah habis, system akan mati dengan sendirinya dan jawaban siswa akan terekam.***
